KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Warga RT 09/RW 03, Kelurahan Fontein, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang dihebohkan dengan penemuan jenazah di dalam rumah salah satu warga, sekira pukul 19.15 Wita, Sabtu (30/3).
Jazad wanita berusia 75 tahun itu bernama Yasinta Imelda Tyeseran. Korban ditemukan dalam posisi terbaring di dapur. Saat ditemukan, pada jasad wanita lanjut usia (Lansia) itu ditemukan lubang di bagian leher sebelah kanan dan bola mata kanan sudah tidak ada.
Jasad lansia itu ditemukan pertama kali oleh Rony Medoh, 35, yang merupakan anak kandung korban. Selama ini korban tinggal bersama dua orang anaknya yaitu Rony Medoh dan Elim J. Medoh alias Adi, 45.
Berdasarkan keterangan warga, Adi Medoh diketahui mengalami gangguan mental.
Ketua RT 09/RW 03, Kelurahan Fontein, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Hendrik Radja Kale menjelaskan bahwa keseharian korban adalah ibu rumah tangga dan brrusaha jualan kue.
Ada dua orang anak korban yang selama ini tinggal bersama korban. Seorang anak korban diduga sebagai pelaku kejadian itu karena mengalami gangguan mental.
Mendapatkan informasi sekira pukul 19.15 Wita, ketika mendengar suara histeris dari Rony merupakan anak laki-lakinya melihat ibunya telah meninggal. Saat itu, Ronny melihat kondisi korban terbaring yang sebagian tubuhnya sudah ditutupi kain dan hanya terlihat wajah korban.
"Yang kami lihat itu sebelah kanan leher korban ada bekas lubang dan bola mata kanan tidak ada lagi," jelasnya.
Atas temuan itu, Ronny langsung melaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah Fontein. Dilihat dari kondisi korban, ia mengaku kematian korban tidak wajar karena ada bekas luka di bagian leher dan bola mata tidak ada.
Kondisi korban juga saat itu posisi terbaring dan tidak ada bekas darah di sekitar rumah korban.
Anggota polisi sudah turun ke TKP dan melakukan olah TKP serta memasang Police Line. Ronny juga sudah membuat laporan Polisi di Polresta Kupang Kota.
"Keluarga korban sudah sepakat untuk membuat penolakan autopsi," ujarnya.
Dari kejadian ini, salah seorang anak korban yang diduga pelaku sudah diamankan di Polresta Kupang Kota yaitu Adi Medoh.
"Saya kenal anak itu memang anak kandung dari korban. Keseharian anak ini memang abnormal seperti orang stress/depresi. Anak ini tidak bekerja, hanya di rumah saja," jelasnya.
Korban ini juga sempat curhat ke tetangga saat lagi berjualan kue tentang anaknya yang bernama Adi ini sering marah ketika tidak dikasih rokok atau kopi.
"Kita tidak pernah dengar kalau sering ribut, cuman suara kasar itu korban pernah cerita," ungkapnya.
Anak yang terduga pelaku ini kesehariannya tenang atau pendiam. Jika diajak bicara baru berbicara, kadang ada waktu tertentu itu bicaranya ngawur atau tidak nyambung.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung membenarkan adanya tenemuan jasad lansia, dengan kondisi meninggal tidak wajar tersebut.
"Benar, ada tenemuan mayat di Fontein, di mana pada saat anggota mendatangi TKP, korban ditemukan meninggal tidak wajar, karena adanya bekas luka dengan kondisi lubang terbuka pada bagian leher sebelah kanan, dan adanya luka pada bola mata sebelah kanan," jelas Kapolresta.
Saat ditemukan pertama kali oleh anak korban, tidak adanya darah atau bekas darah pada luka-luka tersebut. Anak yang tinggal bersama korban, sekitar pukul 08.00 wita, sementara ikut kerja bakti di gereja dalam rangka persiapan malam Paskah
Namun, pukul 10.00 wita, RRAM alias Rony kembali ke rumah untuk mandi, tapi tidak bertemu dengan korban. Selanjutnya ia kembali ke gereja untuk melanjutkan kerja bakti.
Sekira pukul 18.00 wita, Rony kembali lagi ke rumah dan melihat keadaan rumah dalam keadaan sepi dan lampu rumah belum menyala. Kemudian, Ronny mencari ibunya (korban) dan mendapati korban dalam keadaan tidur terlentang di atas kasur di dalam dapur rumah, yang mana kesehariannya di pakai oleh Adi untuk tidur, dengan kondisi tubuh korban sudah terbujur kaku tidak bernyawa.
Melihat keadaan korban, anak korban langsung berteriak dan meminta tolong warga sekitar TKP, serta memberitahukan kejadian tersebut kepada EHM, 60, yang merupakan adik ipar dari korban untuk segera datang.
"Warga sekitar yang menjadi geger, kemudian segera menghubungi Polsek Kota Raja," ujar Kombes Pol
Aldinan.
Atas kejadian tersebut, dua orang saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik. Berdasarkan keterangan warga sekitar bahwa Adi ini mengalami sakit gangguan mental. Mengenai penyebab kematian korban, saat ini sedang didalami oleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi dan hasil olah TKP.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk secepatnya mengetahui penyebab kematian korban," pungkasnya. (r1/gat)