Tuchel Sudah Selamati Leverkusen

  • Bagikan
Thomas Tuchel

MUNCHEN,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Gelar dan Bayern Munchen bak dua sisi mata uang. Tak terpisahkan. Hanya, bukan berarti Bayern selalu memperoleh gelar setiap musim. Selama era milenial, ada empat musim ketika Bayern nirgelar. Yakni, 2003–2004, 2006–2007, 2008–2009, dan 2011–2012. Musim ini ada tanda-tanda jadi yang kelima.

Kekalahan 0-2 oleh Borussia Dortmund atau BVB pada Der Klassiker di Allianz Arena dalam spieltag ke-27 Bundesliga kemarin (31/3) memperbesar kans tersebut. Memang, Bundesliga musim ini masih tersisa tujuh spieltag. Meski secara matematis Bayern masih memungkinkan mengejar Bayer Leverkusen, defisit 13 poin dirasa der trainer Die Roten –sebutan Bayern– Thomas Tuchel sudah terlalu jauh.

”Selamat kepada Leverkusen. Perburuan (Meisterschale atau trofi juara Bundesliga musim ini, Red) telah usai,” kata Tuchel seperti dilansir BILD.

Praktis, peluang satu-satunya Bayern musim ini hanya tersisa di Liga Champions. Itu pun bisa dibilang fifty-fifty. Sebab, Manuel Neuer dkk baru menjejak perempat final dan akan meladeni Arsenal yang sedang on fire.

Andai kans Liga Champions ikut melayang, nirgelar musim ini bakal jadi salah satu yang terburuk dari empat musim nirgelar sebelumnya. Bagaimana tidak. Dalam DFB-Pokal, misalnya, Bayern sudah tersisih sejak putaran kedua. Nirgelar 2011–2012 jadi yang ”terbaik” karena Bayern hat-trick runner-up di tiga ajang.

Sementara bagi Tuchel, musim ini bisa jadi nirgelar pertama sejak musim 2015–2016. Ironisnya, kala itu dia masih melatih BVB, tim yang mengalahkannya kemarin.

”Aku merasa pertandingan melawan BVB hari ini seperti laga persahabatan. Kami tidak punya gereget (menang) sejak menit pertama sampai menit terakhir,” keluh bek kanan Bayern Joshua Kimmich kepada Sport1. (io/c6/dns/jpg/rum)

  • Bagikan

Exit mobile version