JAKARTA, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi mengimbau agar para pemudik melakukan arus balik pada hari Jumat (12/4) atau hari Sabtu (13/4) besok. Hal itu lantaran pada dua hari tersebut arus lalu lintas masih sepi dan diprediksi tidak ada kepadatan.
“Oleh karenanya, seperti anjuran presiden waktu itu agar kembali lebih awal. Kalau bisa hari Jumat atau Sabtu,” ujar Budi.
Ia menyampaikan bahwa prediksi puncak arus balik adalah pada H+3 Lebaran atau pada hari Minggu (14/4) dan H+4 atau hari Senin (15/4). Pada dua hari yang diprediksi sebagai puncak arus mudik itu kepadatan kendaraan pasti akan terjadi.
“Karena Minggu dan Senin itu pasti terjadi satu kenaikan yang besar,” kata Budi.
Untuk itu, Kemenhub bersama Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Jasa Marga dan pihak terkait lainnya sudah mulai mempersiapkan agar nantinya tidak terjadi kepadatan saat arus balik Lebaran.
“Oleh karena itu, kita memang harus mengelola hari-hari yang telah ada. Kita ada empat hari, mulai besok sampai hari Senin. Hari Selasa sudah mulai masuk. Puncaknya diperkirakan adalah hari Minggu dan Senin,” imbuhnya.
Sedangkan untuk titik rawan kepadatan, Budi menyebutkan bahwa biasanya akan terjadi di daerah Salatiga hingga Semarang. Sebab, kendaraan dari arah Jogja, Surakarta, Ngawi dan Madiun seluruhnya dipastikan bertumpuk di Salatiga dan Semarang.
“Karena dari Jogja, Surakarta, Ngawi dan Madiun itu bertumpuk di sana. Bahkan juga dari Demak dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan bahwa penurunan angka kecelakaan lalu lintas secara nasional selama arus mudik Lebaran 2024 terjadi sebesar 12 persen. Hal itu berdasarkan data dari tanggal 4 April hingga hari H yakni tanggal 10 April.
“Evaluasi kami selama arus mudik mulai tanggal 4 hingga 10 April untuk laka lantas ada penurunan secara nasional. Penurunan sebesar 12 persen dari 1.723 kasus pada periode sebelumnya menjadi 1.581 kasus,” ujar Irjen Pol Aan, Kamis (11/4).
Hal serupa juga terjadi untuk fatalitas kematian korban akibat laka lantas. Menurutnya, fatalitas kematian turun 0,04 persen. Sedangkan angka korban luka berat mengalami kenaikan sebesar 16 persen dan luka ringan turun 18 persen.
“Data tersebut perbandingan dengan masa operasi arus mudik pada tahun 2023 lalu,” pungkasnya.
Ratusan Ribu Orang Tinggalkan Jawa Timur
Bandara Juanda Sidoarjo mencatat ratusan ribu orang terbang tinggalkan Jawa Timur selama H-1 hingga hari H Lebaran (10 April). Angka tepatnya yakni 109.732 orang.
Stakeholder Relation Manager Heri Trisno Wibowo mengatakan, trafik keberangkatan tertinggi penumpang yang lewat bandara Juanda ada di H-4 Lebaran (6 April). Angkanya mencapai 19.244 orang. Angka penumpang terus melesat di belasan ribu hingga H-2 Lebaran (8 April).
”H-2 Lebaran, 8 April, 13,296 penumpang yang terbang lewat bandara Juanda Sidoarjo,” terang Heri.
Saat hari H Lebaran, jumlah penumpang menurun di angka 8.195 penumpang. Terendah sejak H-7 Lebaran (3 April). ”Pada H-7 Lebaran, angka penumpang yang berangkat dari Juanda mencapai 11.303 orang,” tutur Heri.
Jika dirinci, menurut dia, pada tahun ini, keberangkatan di hari H Lebaran lebih banyak penumpang yang datang di bandara Juanda Sidoarjo. Jumlahnya mencapai 14.722 orang. Kemudian, untuk penumpang yang berangkat 8.195 orang.
Lantas, bagaimana dengan rute internasional atau luar negeri? Angka keberangkatan ke luar negeri dari Juanda Sidoarjo mencapai 2.681 orang. Sementara itu, 2.786 orang tiba dengan rute luar negeri di bandara Juanda Sidoarjo. (jpc/ays)