LEVERKUSEN,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Masih lebih dari 24 jam ke depan Bayer Leverkusen menjalani spieltag ke-29 Bundesliga musim ini. Laga lawan Werder Bremen yang disebut-sebut bisa jadi pesta orang-orang Rhine-Westphalia Utara menyambut kembalinya Meisterschale, gelar juara Bundesliga.
Maklum, sudah lebih dari sedekade klub asal kawasan tersebut tidak lagi memenangi Bundesliga. Terakhir, pesta Meisterschale di Rhine-Westphalia Utara terjadi pada 2010–2011 silam saat Borussia Dortmund kampiun.
BayArena, kandang Leverkusen, juga sudah bersiap merayakan pesta bersejarah itu. ’’Selama ini Leverkusen hanya dianggap biang kebisingan dan kemacetan jalan raya. Kini sudah berakhir karena kami akan merasakan kebisingan dan kemacetan itu untuk merayakan pesta juara,’’ kata Wali Kota Leverkusen Uwe Richrath kepada Bild.
Richrath termasuk yang juga merasakan kegairahan Leverkusen musim ini. Semusim penuh dia duduk di BayArena. Berkat Leverkusen dan der trainer-nya, Xabi Alonso, Leverkusen jadi dikenal. Tidak hanya di Jerman, tapi juga penjuru dunia.
’’Saat aku berkunjung ke sister city kami di Tiongkok dan Israel, banyak yang menanyaiku tentang sepak bola. Aku merasa betapa populernya sepak bola kami,’’ ungkap Richrath yang menjabat sejak 2015.
Detik-detik menjelang momen bersejarah tersebut yang sekarang ditunggu di Leverkusen dan Rhine-Westphalia Utara. Semua fokus dengan dua laga spieltag ke-29 di Sabtu (13/4) malam. Dua laga yang melibatkan Bayern Munchen dan VfB Stuttgart, dua klub yang poinnya masih bisa mengganjal pesta Meisterschale Leverkusen pekan ini.
Bayern dan Stuttgart sama-sama mengemas 60 poin. Terpaut 16 poin dari Granit Xhaka dkk. Bayern di Allianz Arena, Munchen, menantang klub papan bawah Bundesliga FC Koln. Di MHPArena, Stuttgart, Die Schwaben –julukan Stuttgart– menantang Eintracht Frankfurt.
Di atas kertas, Bayern dan Stuttgart masih mempunyai rekor bagus di depan Koln atau Eintracht. Stuttgart juga tak terkalahkan dalam 10 spieltag Bundesliga. Sementara Bayern sedang jadi ’’Robin Hood’’ yang mengobral poin untuk klub papan bawah Bundesliga.
Pekan lalu (6/4), Die Roten –julukan Bayern– dipecundangi oleh klub promosi dan papan bawah Bundesliga FC Heidenheim. Bayern keok 2-3.
’’Akhir pekan ini kami yakin itu akan jadi milik kami,’’ koar der trainer FC Koln Timo Schultz dilansir laman Sport1.
Malam yang ajaib di Allianz Arena dan kejutan di Stuttgart telah diharapkan fans Leverkusen. Pengelola BayArena yang dua musim beruntun sukses dianugerahi stadion terbaik di Bundesliga pun sudah bersiap-siap dengan kerusakan besar karena pesta itu.
Konon dalam setahun membutuhkan uang sebesar 800 ribu euro (Rp 13,7 miliar) untuk memelihara rumput BayArena. Rumput stadion biasanya jadi sasaran pendukung untuk jadi kenang-kenangan.
Xabi secara terpisah tidak cuma mengharap hasil dari dua laga Sabtu malam saja. Mantan gelandang Bayern tersebut juga sudah menyiapkan permainan terbaik bagi fansnya.
’’Kami sudah mengantisipasi itu (pesta tertunda karena Bayern dan Stuttgart menang). Kami berusaha sekuat tenaga agar bisa melakukan sesuatu yang istimewa pada Minggu malam ini,’’ harap pelatih yang musim ini bisa meraih trofi pertamanya sebagai pelatih itu. (ren/c17/ttg/jpg/rum)
Papan Bawah Jadi Penentu Yang di Atas
Sejak terakhir terjadi 2019–2020, musim ini berpeluang terulang klub papan bawah menjadi penentu peraih Meisterschale Bundesliga. (*)
FC Koln (2023–2024)
Posisi: 17 (spieltag 28)
Penentu: menang vs Bayern Munchen, Bayer Leverkusen juara?
FSV Mainz 05 (2019–2020)
Posisi: 15 (spieltag 31)
Penentu: menang 2-0 vs Borussia Dortmund (tandang), Bayern Munchen jadi juara
Hamburger SV (2017–2018)
Posisi: 18 (spieltag 27)
Penentu: menang 3-2 vs Schalke 04 (kandang), Bayern Munchen juara
Eintracht Frankfurt (2015–2016)
Posisi: 16 (spieltag 32)
Penentu: menang 1-0 vs Borussia Dortmund (kandang), Bayern Munchen juara