LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dioses keuskupan Ruteng melakukan lounching festival golo koe labuan bajo yang direncanakan akan berlangsung 10 - 15 Agustus 2024 mendatang. Kegiatan ini berlangsung di Waterfront City, Minggu (24/4). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Wakil Bupati, dr.Yulianus Weng, Administrator Kevikepan Labuan Bajo, Rm.Lorens Sopang, Kepala KSOP, Stefanus Risdianto.
Sejumlah agenda dalam festival ini antara lain defile dan parade kultural kebhinekaan, pentas seni nuca lale, pameran ekonomi kreatif dan kuliner lokal nusantara, konser, prosesi akbar Maria Assumpta Nusantara ditutup ekaristi agung Maria Assumpta Nusantara.
Administrator Kevikepan Labuan Bajo, Rm.Lorens Sopang, Pr, dalam kegiatan itu mengatakan semula festival golo koe masih berlangsung sepi karena kegiatan ini belum terkenal luas. Tahun berikutnya, kegiatan ini berlangsung baikbahkan kemudian dimasukan kedalam agenda nasional sebagai event tahunan oleh pemerintah pusat.
Karena itu lanjut dia, dirinya mengajak semua orangbunruk menyebarluaskan kegiatan jni supaya menarik simpati banyak orang. "Kita tunjukan berbagai jenis atraksi kegiatan budaya. Perlu kerjasama semua umat, tunjukan budaya adat dan religi daerah kita,"jelasnya
Sementara itu Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dalam kesempatan sama menegaskan karena event ini sudah diagendakan sebagai event nasional maka dirinya mengajak semua untuk berbenah diri dan tidak cepat merasa puas. Hal ini, kata dia, penting untuk masyarakat di Labuan Bajo khususnya dan Manggarai Raya umumnya.
Lebih lanjut Edi Endi menegaskan hal yang terpenting dari digelarnya kegiatan ini adalah dampak dari kegiatn ini lebih penting untuk masyarakat seluruhnya.
Tidak hanya itu, menurut dia, event rohani seperti ini seharusnya menjadi pembeda dengan event lain. Supaya orang-orqng yang datang dari luar pulang membawah hal baru yang berdampak baik untuk kehidupan ekonomi mereka maupun rohani mereka sendiri. "Tanamkan nilai spiritual supaya dapat menangkal pengaruh budaya luar yang dapat merusak budaya kita sendiri,"tegasnya.(kr2)