EFEK TERELIMINASINYA CITY-ARSENAL
MUSIM depan (2024—2025), UEFA memberlakukan regulasi slot kelima di fase grup Liga Champions untuk negara yang mencapai dua koefisien terbaik musim ini. Hal tersebut sebagai konsekuensi bertambahnya jumlah kontestan fase grup dari 32 tim menjadi 36 tim.
Kabar buruk bagi Inggris seiring tersingkirnya Manchester City dan Arsenal di perempat final Liga Champions kemarin (18/4). Posisi Inggris sebagai koefisien terbaik kedua setelah Italia disalip Jerman yang meloloskan dua klub ke semifinal, Bayern Munchen dan Borussia Dortmund.
Seiring Bayer Leverkusen masih punya peluang di Liga Europa, Bundesliga malah punya potensi menempatkan lebih dari lima klub. Sebab, juara bertahan Liga Champions dan juara Liga Europa berhak atas tiket lolos otomatis dan dihitung terpisah dari peringkat liga.
Pandit Sky Sports Paul Merson menilai, padatnya jadwal klub Premier League seperti City, Arsenal, maupun Liverpool FC punya andil. Sebab, jadwal mereka melebihi kontestan ajang antarklub Eropa lainnya. ’’Anda juga bisa lihat City menghancurkan Real tetapi keberuntungan tidak berpihak ke mereka (gagal dalam adu penalti),’’ tuturnya.
Selain itu, fase knockout Liga Champions terjadi saat Premier League masuk dalam fase krusial perebutan gelar juara. City, Arsenal, dan LFC saat ini berselisih dua angka dengan enam pekan tersisa. ’’Meski jeblok di Eropa, percayalah Premier League tetap terbaik di dunia,’’ klaim Merson.
Meski tanpa klub Inggris di semifinal Liga Champions, masih ada tiga pemain Britania Raya yang akan merasakan fase empat besar. Mereka adalah Jude Bellingham (Real Madrid) serta Harry Kane dan Eric Dier (Bayern Munchen). (ren/dns/jpg/rum)