KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema semakin mendapat dukungan masyarakat sebagai Calon Gubernur NTT dalam Pilkada 2024. Dukungan untuk Ansy Lema kali ini datang dari kampung halamannya sendiri, Ende, dari kaum milenial yang melakukan deklarasi di Myau Myau Cafe, Jalan Eltari, Kabupaten Ende, Jumat (19/4).
"Kami, yang tergabung dalam JAMILA (Jaringan Milenial Ende) mendukung anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Kaka Ansy Lema untuk menjadi Calon Gubernur NTT. Mengurus NTT tidak gampang, butuh figur pemimpin berkualitas, cerdas, dan visioner untuk memimpin NTT dan itu ada di Kaka Ansy," ujar Ketua JAMILA, Vinsensius Seba, dalam rilis yang diterima koran ini, Jumat (19/4)
Melalui rilis tersebut, Vinsensius menjelaskan, ihwal munculnya JAMILA berawal dari diskusi informal di komunitas kaum milenial. Mereka menilai Ansy Lema merupakan politisi “Paket Lengkap” karena memiliki rekam jejak bagus, unggul dari sisi karakter kepemimpinan, berintegritas dan berkapasitas untuk maju sebagai Calon Gubernur NTT.
"Pilihan kami jatuh ke Kaka Ansy karena beliau unggul dari sisi rekam jejak, integritas dan kapasitas. Silahkan telusuri kerjanya untuk rakyat NTT. Pilihan kami rasional dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, bukan karena alasan Kaka Ansy adalah putra asli Ende Lio, tetapi karena kami yakin ia cakap dan mampu menjalankan tata kelola pemerintahan," tegasnya.
Ansy Lema menurutnya, layak mendapatkan kepercayaan lebih luas untuk menjadi Calon Gubernur NTT karena ia sudah berhasil melakukan kerja nyata selama menjadi Anggota DPR RI.
Ansy Lema berani menampilkan karakter politik yang transparan, akuntabel, berkapasitas dan berintegritas yang sangat dibutuhkan seorang pemimpin di tingkat eksekutif.
"Siapa yang meragukan kerja nyata Kaka Ansy di DPR? Beliau sukses meyakinkan Pemerintah Pusat memberikan bantuan alat mesin pertanian, ternak, bibit ikan, kapal dan berbagai program pemberdayaan bagi petani, peternak dan nelayan. Kaka Ansy rutin menyampaikan laporan pertanggungjawaban kerja sebagai anggota DPR RI setiap enam bulan. Bayangkan jika ada pemimpin eksekutif seperti ini. Masyarakat bisa tahu kerjanya, bisa kawal, dan bisa memberikan evaluasi agar ke depan berjalan baik," terangnya.
Anggota Komunitas JAMILA lainnya, Plazidus Y. Lape menyuarakan kekaguman, kebanggaan dan harapan besar milenial Ende terhadap Ansy Lema.
Baginya, Ansy Lema telah menjadi inspirator kepemimpinan milenial Ende. Ansy Lema lantang menyuarakan dan getol memperjuangkan aspirasi masyrakat NTT di Senayan. Dengan berbagai kerja nyata dan perjuangannya untuk NTT, Ansy berhasil mengharumkan nama Ende hingga ke tingkat nasional.
Plazidus juga mengaku cukup mengenal keluarga Ansy Lema. Bapak dan mama Ansy Lema berasal dari Ende. Ansy Lema berasal dari keluarga politisi dan aktif di pemerintahan.
Ia menambahkan, sosok Ansy Lema telah mengenal dan akrab dengan dunia politik dan pemerintahan sejak kecil karena keluarga besarnya berkiprah di lingkup politik dan pemerintahan.
"Opa Raymundus Lema, bapaknya Kaka Ansy, adalah politisi, mantan anggota DPRD Provinsi NTT tiga periode. Neneknya, Maria Petronela Inacio adalah mantan anggota DPR RI tiga periode. Om kandungnya, Mayjend TNI AD Gabriel Lema, pernah menjadi Pangdam dan kini menjabat posisi sebagai As Operasi Panglima TNI di Mabes TNI. Jadi, dunia politik dan pemerintahan tidak asing bagi Kaka Ansy sejak kecil," beber aktivis sosial tersebut.
Sementara milenial Gonsianus Lagung mengaku tertarik dengan paradigma Ansy Lema mengenai NTT. Menurutnya, Ansy Lema istimewa karena tidak banyak pemimpin NTT yang bisa sekaligus mengetahui dan memetakan masalah serta potensi NTT seperti Ansy Lema. Slogan NTT yakni "Nelayan, Tani, Ternak" yang diperkenalkan Ansy Lema merupakan bukti kemampuannya untuk memahami NTT dengan semua tantangan, masalah dan potensinya.
"NTT, Nelayan Tani Ternak adalah visi besar Kaka Ansy untuk membangkitkan, memajukan, melesatkan ekonomi masyarakat NTT. Ini bukan kalimat sloganistik belaka, tetapi sudah ditunjukkan Kaka Ansy lewat kerja nyata ketika menjadi anggota DPR Komisi IV. Kaka Ansy sangat fokus pada bidang pertanian, peternakan, perikanan kelautan dan lingkungan hidup. Tidak heran, banyak petani, peternak dan nelayan mendapatkan bantuan dari pusat hasil perjuangan Kaka Ansy. Jadi kita butuh Kaka Ansy supaya isu-isu yang sangat NTT ini ditanganinya lebih serius di level eksekutif," lanjutnya.
Gonsianus mengemukakan, JAMILA yakin Ansy Lema akan mampu menggerakkan tata kelola sektor ekonomi rakyat dan ekonomi kreatif di Ende ketika menjadi Gubernur NTT.
Kabupaten Ende memiliki potensi pertanian, kelautan perikanan dan pariwisata yang jika dikelola dengan baik dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama para milenial.
"Apalagi Kaka Ansy sangat dekat dengan milenial, sehingga pasti tahu membangkitkan sektor ekonomi kreatif. Dan pemimpin yang paham milenial itu ada di Kaka Ansy. Sebagai milenial Ende, kami yakin Kaka Ansy tahu persis kebutuhan milenial Ende, karena Kaka Ansy pernah sekolah dan bahkan menamatkan pendidikannya di SMA Katolik Syuradika Ende," katanya.
JAMILA berharap, deklarasi dukungan yang terjadi di berbagai tempat dapat menjadi pertimbangan PDI Perjuangan untuk menugaskan Ansy Lema menjadi Calon Gubernur NTT.
"Kami, komunitas Jamila mendukung Kaka Ansy maju sebagai Calon Gubernur NTT. Kami siap menangkan Kaka Ansy di Ende. Karena siap menangkan Kaka Ansy adalah untuk kemajuan NTT di masa depan,” pungkasnya. (cr1/rum)