KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Proses penerimaan calon anggota polri jalur Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat Polda NTT memasuki tahapan pemeriksaan kesehatan (Rikes) tahap pertama. Perjuangan sepuluh 10 orang calon taruna (Catar) harus terhenti karena dinyatakan gugur atau tidak memenuhi syarat.
Rikes pertama ini digelar di sport center Pitoby Kupang di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang, Minggu (21/4). Dipimpin Kabid Dokkes polda NTT, Kombes Pol. dr. Sudaryono, proses seleksi dimulai sejak pagi hari.
Untuk seleksi kali ini juga mendapat pengawasan dari Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol. Satrya Yusada dan Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin serta diawasi pengawas internal dari Bid Propam, Itwasda Polda NTT termasuk oleh pengawas eksternal dari IDI dan AJI Kupang.
Rikkes pertama ini meliputi kondisi kesehatan fisik tubuh bagian luar yang kasat mata. Seperti pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan buta warna, visus mata, tensi, nadi, THT, pemeriksaan gigi hingga pemeriksaan fisik seperti postur tubuh dan komposisi tubuh.
Kabid Dokkes Polda NTT, Kombes Pol dr Sudaryono menyebutkan sistem penilaian Rikkes pertama Polri dilakukan secara kualitatif. Hasil penilaian berupa status MS (Memenuhi Syarat) dan TMS (Tidak Memenuhi Syarat).
Penentuan hasil merupakan akumulasi nilai dari seluruh aspek kesehatan yang diperiksa menggunakan tingkatan Stakes. Status Kesehatan yang selanjutnya disebut Stakes adalah suatu tingkatan kondisi kesehatan calon anggota Polri yang menggambarkan keadaan kesehatan pada saat dilakukan Rikkes.
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rikkes, peserta dinyatakan MS (Memenuhi Syarat) apabila mendapatkan kategori nilai Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K1) dengan rentang total nilai 55-80.
Adapun peserta yang mendapatkan kategori nilai Kurang Sekali (K2) dengan jumlah nilai 50, atau bila terdapat 4 atau lebih aspek kelainan dengan nilai Stakes 3 dan bila terdapat 1 atau lebih aspek kelainan dengan nilai Stakes 4, maka dinyatakan TMS (Tidak Memenuhi Syarat).
Rikkes pertama Panda Polda NTT sedianya akan diikuti 78 Catar dengan rincian 72 catar pria dan 6 catar wanita. Namun satu peserta pria asal Kabupaten Lembata tidak bisa mengikuti Rikkes 1 ini karena masih mengikuti ujian akhir sekolah.
Hasil Rikkes pertama, 10 catar dinyatakan TMS. 9 catar diantaranya pria dan satu catar wanita. Hingga saat ini tersisa 67 catar.
Mereka yang dinyatakan lolos, akan mengikuti ujian psikologi dengan sistem CAT pada 7-8 Mei mendatang.
Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono saat penandatanganan pakta integritas menyampaikan, sejumlah pesan penting dan motivasi bagi peserta penerimaan terpadu anggota Polri TA 2024 di Polda NTT.
"Belajar dan berlatih. Percaya pada kemampuan diri sendiri dan jangan pernah percaya pada calo atau pihak yang mengatasnamakan panitia dan menjanjikan kelulusan dengan sejumlah bayaran. Masuk anggota Polri gratis dan tanpa biaya," ujar Wakapolda NTT.
Wakapolda minta semua catar menyiapkan fisik dan mental karena seleksi dilakukan secara terbuka dan proses seleksi diawasi oleh pengawas internal dan eksternal.
"Para peserta harus persiapkan diri secara maksimal untuk hasil maksimal. Persiapkan diri dengan belajar dan berlatih dan tidak percaya pada orang yang menjanjikan kelulusan," tegas Wakapolda. (cr6/gat)