BORONG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Bangunan bendung Wae Reca di Desa Nanga Labang Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang mengalami kerusakan, segera dibangun tahun 2024. Tembok penahan bendung irigasi itu rusak akibat diterjang banjir tahun 2023 lalu.
Akibatnya, sekira ratusan hektare lahan persawahan di wilayah itu tidak mendapat pasokan air. Bendung Wae Reca bagian dari daerah irigasi Wae Dingin, dikerjakan tahun 2020 dengan biaya sebesar Rp 20.367.809.000 dari APBN. Dikerjakan oleh PT Permata Maju Jaya.
"Terkait kerusakan bendung Wae Reca di Borong, sudah dialokasikan anggaran untuk diperbaiki dan tahun ini dikerjakan. Sudah dilakukan lelang atau tender," ujar Kasatker Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah Sungai NTT II, Bernadeta Tea kepada Timor Express, Senin (22/4).
Bernadeta menjelaskan, kegiatan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi Wae Reca sudah terkontrak pada 22 April 2024 dengan jangka waktu pelaksanaan selama 240 hari. Hasil lelang, penyedia jasa atau kontraktor pelaksananya CV Sumber Rezeki Abadi dengan nilai kontrak sebesar Rp 7.592.000.000.
"Sesuai kontrak yang ada, jangka waktu pelaksanaannya selama 240 hari kalender kerja. Sementara untuk saluran irigasi Wae Laku di Desa Compang Kantar Kecamatan Rana Mese yang rusak karena longsor, sedang kami usulkan untuk dikerja," bilangnya.
Petani sawah Wae Reca, Kristo dan Alfianus mengaku senang dengan rencana kegiatan perbaikan tembok penahan pada bendung Wae Reca oleh pihak BWS. Sehingga dengan itu, areal sawah bisa mendapat pasokan air. Selama saluran irigasi tidak berfungsi, petani terpaksa harus mengeluarkan uang untuk membayar jasa mesin penyedot air.
"Sangat bersyukur kalau tahun 2024 ini, pemerintah mulai bangun kembali bendung Wae Reca yang rusak akibat bencana banjir. Selama ada kerusakan, sawah kering. Jadi untuk bisa mengairi sawahnya, sebagian petani memanfaatkan air dari kali dan sumur bor dengan menggunakan mesin sedot," kata Kristo diamini Alfianus.
Kristo berharap, semoga tidak ada halangan dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi bendung dan jaringan irigasi Wae Reca. Kontraktor juga diharapkan bisa kerja dengan baik dan selesai tepat waktu. Sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan oleh petani untuk mengairi sawah yang ada. Apalagi kegiatan rehabilitasi bendung yang rusak sudah lama dinanti petani.
"Jujur selama bendung dan irigasi Wae Reca tidak berfungsi, petani tidak bisa berbuat banyak dan hanya berharap kepada pemerintah untuk perbaiki. Bendung Wae Reca ini dibangun tahun 2020 dan rusak diterjang banjir tahun 2023. Syukur tahun ini pemerintah alokasikan anggaran untuk perbaiki," ujarnya. (kr1/ays)