KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Dukungan kepada politisi muda PDIP, Yohanis Fransiskus Lema untuk maju sebagai gubernur NTT 2024 terus mengalir dari kalangan milenial.
Setelah deklarasi di Kota Kupang, Kabupaten Belu, Sikka dan Manggarai Timur, kali ini milenial Ansy Lema Ngada (Milan) menyatakan dukungan kepada Ansy Lema di Lekosoro Cafe Bajawa, Minggu (21/4).
Ketua relawan Milan, Hans Gore menerangkan, kehadiran milenial Ngada mendukung Ansy Lema lahir dari diskusi panjang dan rasional setelah mengikuti sepak terjang dan kinerja politik Ansy Lema.
Milan memandang sangat penting kaum milenial berpartisipasi dan terlibat aktif dalam politik, terutama dalam hal menentukan pemimpin NTT lima tahun ke depan.
"Masa depan kami sangat ditentukan oleh proses politik. Kami harus mengawal dan memastikan agar pilkada NTT menghasilkan pemimpin yang berkualitas, berintegritas, cerdas, visioner dan pro rakyat. Pilih pemimpin NTT tidak boleh main-main," tegas Hans.
Dikatakan, Milan memutuskan mendukung Ansy Lema sebagai bakal calon gubernur NTT karena empat alasan. Alasan pertama, kesamaan konsepsi, gagasan dan visi mengenai pembangunan NTT.
Milenial Ngada sepakat dengan akronim khas Ansy Lema, NTT: Nelayan, Tani, Ternak. Membangun NTT berarti memperhatikan sektor pertanian, kelautan-perikanan dan peternakan. Topografis Ngada juga sesuai dengan visi NTT Ansy Lema. Lebih dari itu, Ansy Lema mampu menerjemahkan visinya dalam aksi implementasi berupa kerja nyata untuk petani, peternak dan nelayan.
"Artinya, kaka Ansy sudah paham apa yang harus dilakukan setelah dipilih jadi gubernur. Karena kaka Ansy sudah tahu pemetaan masalah, potensi dan solusi membangun NTT, termasuk Ngada," ujarnya.
Alasan kedua menurut Hans, adalah kesamaan visi mengenai upaya memajukan pariwisata di NTT. Konsep kunci Ansy Lema adalah pariwisata berbasis komunitas (community based tourism), konsep pariwisata yang memprioritaskan penyejahteraan masyarakat lokal dan konservasi. Antara sektor pariwisata dan sektor pertanian, perikanan dan peternakan, sangat berhubungan erat.
"Ngada memiliki potensi pariwisata alam, pariwisata bahari dan terutama pariwisata budaya. Ngada sangat unik dengan pariwisata budaya di Kampung Bena, festival adat dan lain-lain. Kami yakin, ketika kaka Ansy jadi gubernur, beliau akan mengutamakan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata di Ngada," paparnya.
Tidak ketinggalan, Karolina Leda, juru bicara Milan menjelaskan, alasan ketiga mendukung Ansy Lema yakni integritas dan kapasitas kepemimpinan Ansy Lema. Ansy belajar dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai integritas dan kapasitas memimpin daerah. Dua aspek nilai ini sangat penting dan harus dimiliki seorang pemimpin.
"Contohnya, selama ber-DPR, kaka Ansy selalu melaporkan kinerjanya kepada masyarakat setiap enam bulan. Terkait kapasitas, ketika menjadi DPR, ia terbukti bekerja nyata dengan berhasil memperjuangkan ratusan miliar rupiah bantuan alat mesin pertanian, ribuan ternak dan berbagai program pemberdayaan," ungkapnya.
Karolina menambahkan, Ansy Lema adalah figur pemimpin inklusif. Ansy adalah pemimpin yang bisa merangkul NTT yang bhineka, tidak terjebak sekat primordial. Ia tidak diskriminatif dan dapat mengayomi semua masyarakat. Sosok Ansy Lema melintas batas dan bisa diterima berbagai pihak.
"Contoh sederhana, kaka Ansy sering memberikan bantuan di luar daerah pemilihannya. Ngada mendapat bantuan alat mesin pertanian (alsintan), ternak dan program pemberdayaan ketika kaka Ansy berada di DPR. Jadi, kerja kaka Ansy tidak semata untuk elektoral, tetapi menjadi ciri khas karakternya yang inklusif," lanjutnya.
Aktivis milenial Ngada lainnya, Patris Daeng menjelaskan, alasan terakhir dukungan Milan adalah kepedulian dan perhatian Ansy Lema kepada orang muda di NTT. NTT butuh pemimpin yang paham tantangan, kebutuhan dan strategi merangkul milenial untuk memajukan NTT.
"Kami sering berdiskusi tentang kewirausahaan. Kaka Ansy bisa menggalakkan sektor ekonomi kreatif agar ada pembukaan lapangan kerja baru. Ini sudah dibuktikan kaka Ansy dengan dukungannya kepada local champion petani milenial," ujarnya.
Patris menjelaskan, empat alasan ini menjadi titik landas milenial Ngada mendeklarasikan dukungan kepada Ansy Lema.
"Kami dukung kaka Ansy. Kami siap menangkan kaka Ansy sebagai calon gubernur NTT. Kami akan merangkul lebih banyak milenial Ngada untuk berada dalam barisan kami. Ayo kaka Ansy mari pulang NTT," tutupnya. (cr1/ays)