KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 45 judul proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) diseminarkan oleh para dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (Stikom) Uyelindo Kupang. Seminar yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) berlangsung di Aula Utama Kampus Stikom Uyelindo Kupang, Sabtu (20/4).
Semlinda J. Bulan, M.Kom. Kabid Penelitian dan Publikasi STIKOM Uyelindo menjelaskan, sebelum sampai tahapan seminar, terlebih dahulu pengajuan judul oleh dosen.
Semua judul, kata Linda, dilakukan evaluasi dan menetapkan sebanyak 21 proposal penelitian dan PkM sebanyak 24. Adapun penelitian internal itu melibatkan dosen Stikom Uyelindo Kupang, mahasiswa maupun dosen dari luar kampus. Setidaknya ada 24 dosen yang melakukan penelitian.
"Kali ini penelitian menggunakan skema penelitian dan pengabdian internal," katanya.
Secara topik, penelitian sesuai dengan bidang ilmu tiap dosen. Mayoritas semua penelitian berfokus di NTT. Ada juga penelitian dasar dilakukan dari internet maupun media online lainnya.
“Penelitian dan PkM ini dilangsungkan sejumlah wilayah di NTT tergantung judulnya,” ungkapnya.
Ketua Stikom Uyelindo Kupang Marianus I.J Lamabelawa menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan dalam kalender akademik.
"Ada tiga ya, pembelajaran, penelitian dan pengabdian. Kegiatan hari ini adalah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," jelasnya.
Menurut Marianus Lamabelawa, kegiatan ini diberi wewenang ke LP3M sebagai penanggung jawab. Dalam tahapan penelitian dari kalender DIKTI biasanya berlangsung selama 8 bulan. Setelah proposal di bulan April akan dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak dan dilanjutkan dengan penelitian.
"Setelah empat bulan berjalan akan dilakukan monitoring dan evaluasi atau yang kita sebut hasil kemajuan," katanya.
Lanjutnya, pada bulan November akan dilakukan laporan akhir. Untuk itu, diharapkan dapat dipublikasi nasional terindeks Shinta (atau indeks penelitian dosen) dan terindeks Scopus. Sebab, ketika sudah terindeks terutama di Scopus maka pembiayaan ditanggung oleh lembaga.
Tampak di ruang seminar, dosen-dosen serius mengikuti seminar itu. Masing-masing melakukan presentasi dan dilakukan tanggapan oleh dosen lainnya guna memastikan hal-hal yang perlu diperbaiki. (cr6/thi)