KEFAMENANU, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Sejak tahun 2021, Gen Z dan Milenial Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mendorong Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si atau Ansy Lema untuk menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena Gen Z dan Milenial di TTU sudah merasakan dan menyaksikan langsung kerja nyata Ansy Lema di DPR RI.
Gen Z dan Milenial TTU tidak mau ketinggalan untuk mendeklarasikan dukungannya kepada Ansy Lema. Mereka menyambut antusias dan mengapresiasi ajakan milenial di Kota Kupang, Sikka, Belu, Soe, Ende, Bajawa, Borong, dan Waingapu untuk menyatakan sikapnya mendukung Ansy Lema.
Kelompok Gen Z dan Milenial yang menamakan dirinya Gerakan Milenial Cinta Yohanis Fransiskus Lema atau Gacor TTU tersebut mendeklarasikan dukungannya di Expresso Café, Selasa (23/4).
“Kami menyatakan sikap mendukung Kaka Ansy untuk maju sebagai Calon Gubernur. Kerja nyata dan ketulusan Kaka Ansy ini menjadi alasan kami sudah sejak lama mendesak Ansy Lema untuk maju Pilkada NTT sebagai calon Gubernur NTT,” ujar Koordinator Gacor Fransiskus Ngange Mengi.
Fransiskus, aktivis dan petani milenial menjelaskan, Kabupaten TTU adalah wilayah yang memberikan sumbangan paling signifikan untuk Ansy Lema dalam Pileg 2024.
“Suara Kaka Ansy melonjak hingga 700 persen di TTU. Ini bukti masyarakat TTU sangat mendukung dan mencintai Kaka Ansy karena kerja nyata dan perjuangannya di Senayan. Kerja nyata Kaka Ansy di legislatif DPR akan lebih berdampak bagi masyarakat NTT jika berada di eksekutif. Kaka Ansy punya lebih banyak ruang dan kewenangan untuk mengeksekusi dan mengalokasi anggaran pro rakyat,” paparnya.
Mewakili teman-teman Gacor TTU, Fransiskus menjelaskan alasan Gen Z dan Milenial TTU mendukung Ansy Lema. Alasan pertama adalah Kerja nyata Ansy Lema di TTU. Sejak di DPR RI Komisi IV, Ansy Lema sukses memperjuangkan bantuan alat mesin pertanian, ternak babi dan sapi, program pemberdayaan, pemulihan lahan kritis, bantuan bibit tanaman produktif, dan lain-lain.
“Alasan Kedua, Kaka Ansy punya penghargaan, cinta, dan kepedulian kepada masyarakat TTU. Karena Kaka Ansy berjuang mempertahankan status Cagar Alam Mutis, tidak jadi turun status menjadi Taman Nasional. Selain mempertahankan defisit air minum dan air untuk pertanian (Mutis adalah hulu dari empat Daerah Aliran Sungai di Timor), juga menghargai budaya kami. Karena Mutis adalah pusat peradaban Atoni Pah Meto (Suku Dawan),” jelasnya.
Fransiskus melanjutkan, Ansy Lema mempertahankan Cagar Alam Mutis tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekarang, tetapi lebih dari itu akan mewariskan alam yang lestari kepada generasi muda Atoni Pah Meto di masa yang akan datang.
Juru Bicara Gacor TTU lainnya, Patricia Fania Korbaffo lanjut menjelaskan, alasan Ketiga dukungan mereka karena Ansy Lema adalah figur pemimpin transparan, jujur dan berintegritas. Setiap enam bulan ia selalu membaca laporan kinerja Ansy Lema. Dan hal ini menjadi inspirasi baginya untuk menjadi calon pemimpin.
“Ketika menjadi juru bicara, Kaka Ansy langsung belajar dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Belajar tata kelola pemerintahan dan menciptakan pemerintahan antikorupsi. Kami milenial Gacor TTU merindukan figur pemimpin bersih. Karena pemimpin bersih adalah fondasi bagi politik anggaran yang adil dan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Itu ada di Kaka Ansy,” lanjutnya.
Alasan keempat, Ansy Lema telah menjadi idola dan inspirator Gen Z dan milenial di TTU. Mereka sering mengalami langsung Ansy Lema sebagai figur pemimpin yang peduli dan pro Gen Z dan Milenial di TTU. Karena ketika turun reses sebagai DPR, Ansy selalu menemui dan mendengar presentasi kreatif dan inovasi milenial TTU.
“Bahkan, Kaka Ansy berperan aktif mendukung usaha kreatif milenial TTU. Contoh nyata, pada 2022, Kaka Ansy membawa tiga orang milenial TTU untuk mengikuti Festival Kopi Nusantara di Jakarta. Di sana, mereka belajar, berinteraksi dan belajar mengenai produksi, pemasaran dan pemberian nilai tambah dari Kopi Eban. Kopi Eban TTU sudah go nasional karena jasa Kaka Ansy,” kenang Patricia, Mahasiswi Prodi Sastra Universitas Timor itu.
Patricia yang menyabet Juara 1 Lomba Pidato Universitas Timor juga menegaskan, Ansy lema memiliki hati untuk membangun TTU sebagai wilayah perbatasan. Ketika Ansy Lema menjadi Gubernur NTT, ia dapat menjadi akselerator dan koordinator kabupaten-kabupaten wilayah perbatasan TTU, Belu, Malaka dan Rote untuk bersinergi memajukan daerah.
“Pemerintah Provinsi sebagai wakil dari Pemerintah Pusat memiliki peran besar untuk memajukan wilayah perbatasan. Dan itu butuh pemimpin yang peduli perbatasan seperti Kaka Ansy. Bahkan, Kaka Ansy menjuluki dirinya sendiri Putra Perbatasan,” katanya.
Koordinator Gacor, Fransiskus menyimpulkan, berbagai alasan tersebut mendesak mereka untuk juga mendeklarasikan dukungan kepada Ansy Lema untuk maju Calon Gubernur NTT.
“Gacor TTU mendeklarasikan dukungan kepada Kaka Ansy. Kaka Ansy adalah TTU, sebaliknya TTU adalah Kaka Ansy. Kami siap mendukung dan menangkan Kaka Ansy di Bumi Biinmaffo,” tutupnya.
Acara deklarasi dimeriahkan pembacaan Puisi berjudul “Perjuanganmu”, persembahan Gacor TTU untuk Ansy Lema dan penampilan akustik dari penyuara bersuara merdu, Hendrik Oenunu. (cr1/rum)