Hari Ini Emelia Nomleni Daftar ke PAN
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Politisi sekaligus Ketua DPD PDIP Provinsi NTT, Emelia Nomleni dikabarkan akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur tahun 2024 lewat Partai Amanat Nasional (PAN).
Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital DPD PDIP NTT, Gusti Brewon kepada Timor Express, Kamis (25/4) menjelaskan, hari ini Emelia mendaftar ke PAN.
"Besok (hari ini) Jumat, 26, April jam 10 pagi, ibu Emi Nomleni akan mendaftar di PAN," ujar Gusti.
Dia mengatakan, PDIP tidak bisa mengusung calon sendiri dalam pemilihan gubernur mendatang. Karena itu, PDIP membutuhkan koalisi.
"Butuh koalisi, maka harus menjajaki kerja sama dengan partai lain. Untuk itu perlu juga mendaftar ke partai lain," jelasnya.
Selain itu, PAN juga membuka pendaftaran terlebih dahulu, sementara PDIP akan mulai pendaftaran pada 1-10 Mei mendatang.
"Jadi, ini bukan urusan izin atau perintah. Ini hal yang harus dilalui jika ingin menggalang dukungan dari partai lain," lanjutnya.
Dia mengatakan, PDIP akan tetap melihat dinamika ke depan.
Sementara itu, Ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan membenarkan hal tersebut. Dia menyebut, Emelia telah mengambil formulir pendaftaran.
"Beliau sudah ambil formulir, semoga besok (hari ini) sudah bisa daftar di hari pertama," katanya.
Melihat manuver dari PDIP yang dilakukan oleh ketuanya langsung, pengamat politik dari Unwira Kupang, Urbanus Ola Hurek mengatakan, Emelia Nomleni yang berencana mendaftar bacagub NTT melalui PAN itu adalah hal yang lumrah dan tentu melalui pergumulan matang sebelum mengambil keputusan politik tersebut.
"Tentu ibu Emi sudah melakukan kalkulasi matang sebelum memutuskan. Apakah PAN digandeng berkoalisi dengan PDIP? Jika ibu Emi putuskan mendaftar bacagub NTT melalui PAN, maka ini sebagai indikasi atau signal bahwa PAN bukan tidak mungkin menjadi bagian dari koalisi PDIP dalam pilgub di NTT tahun ini," jelas Urbanus.
Keputusan memilih PAN tentu dilandasi berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan adalah PAN bisa menjadi koalisi PDIP, sebab dalam pilkada di NTT kali ini, tak ada parpol yang bisa mencalonkan kader atau jagoannya tanpa koalisi dengan parpol lain. Karena itu, sangat mungkin Emelia sebagai ketua DPD PDIP NTT sudah mempertimbangkan kemungkinan menggandeng PAN menjadi salah satu partai koalisi.
"Sebagai ketua DPD PDIP NTT, tentu tidak gegabah dalam membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan hirarki partai sebagai role dalam PDIP," ungkapnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Unmuh Kupang, Ahmad Atang mengatakan, jika dilihat dari modal politik yang dimiliki oleh partai yang mempunyai kursi di DPRD Provinsi NTT, maka tidak ada partai yang memenuhi syarat untuk mengajukan paslon sendiri tanpa koalisi.
Maka, koalisi untuk pilkada provinsi adalah sebuah keniscayaan.
Dengan demikian, PDIP sebagai partai pemenang pemilu dengan sembilan kursi harus berkoalisi dengan partai lain setidaknya menambah empat kursi untuk memenuhi syarat 13 kursi agar dapat mengajukan pasangan calon.
"Langkah PDIP dalam melakukan koalisi tidak hanya dengan PAN, namun boleh jadi ibu Emelia Nomleni juga daftar di partai lain. Ini dilakukan untuk mengamankan posisi dengan membangun koalisi permanen," ujarnya.
Koalisi tidak harus dilakukan dengan mekanisme mendaftar, tapi dapat melalui lobi dan negosiasi. Sebagai ketua partai, Ahmad menilai, Emelia punya akses terhadap ketua partai lain, sehingga koalisi dapat dibangun melalui komunikasi politik sesama pimpinan partai.
Karena itu, apa yang dilakukan Emelia yang mendaftar di PAN harus dilihat sebagai ketaatan terhadap mekanisme masing-masing partai politik.
"Dan hal ini tidak ada hubungannya dengan politik pilpres, karena semua masih berproses dan belum dapat dipastikan jika PAN sudah final dengan PDIP, begitu juga sebaliknya," pungkas Ahmad. (cr1/ays)