BPBD Mabar Bentuk 6 Desa Tangguh Bencana

  • Bagikan
Kerua FPRB Mabar, P.Marsel Agot, SVD menandatangani berita acara HKB 2024 yang dilaksanakan di lingkungan BPBD Mabar, Jumad (26/4). IST

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat menggelar Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang berlangsung di halaman kantor itu, Jumad (26/4). Dalam kesempatan itu juga dilakukan siaran langsung melalui zoom dengan BNPB pusat yang menyelenggarakan HKB 2024 di kota Padang sebagai tempat puncak kegiatan. Dihadapan warga, BPBD Mabar mengungkap sudah membentuk 6 (enam) desa tangguh bencana. Ikut hadir, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Mabar, P. Marsel Agot, SVD, Kepala Bagian (Kabag) Ops Polres, Kompol Roberth M. Bolle, serta berbagai instansi seperti, Basarnas Labuan Bajo, Tagana, serta relawan sosial lainnya.

Kepala Pelaksana Satuan (Kalaksat) BPBD Mabar, Isfridus S.S. Tobong mengatakan itu dikantornya saat membeberkan program kebencanaan pada instansi yang dipimpinnya. "Kita sudah membentuk enam desa tangguh bencana di Manggarai Barat,"tandasnya.
Dikatakan keenam desa itu dalam dampingan IDRIP dan BPBD Mabar, yaitu desa Nanga Kantor Barat di kecamatan Macang Pacar, desa Golo Sepang dan desa Batu Tiga di kecamatan Boleng, Kelurahan Labuan Bajo, desa Gorontalo dan desa Macang Tanggar di kecamatan Komodo.

Menurut dia, instansi yang dipimpinnya terus melatih diri agar tangguh dalam menghadapi bencana. Meskipun diakui tanggungjawab dalam penanganan bencana adalah semua pihak baik itu stakeholder, pemerintah termasuk masyarakat sendiri. Dia menjelaskan dalam pembentukan 6 desa tangguh bencana ini dilakukqn melalui 32 tahapan diantaranya sosialisasi kebencanaan, pembentukan relawan desa, pembentukan forum pengurangan resiko bencana desa, dokumen resiko bencana desa sampai desa siaga tangguh bencana. "Semua ini perlu persiapan logistik dan sumber daya disiapkan baik-baik supaya kita semua tangguh,"ujarnya

Ketua RT 02 desa Gorontalo, Edi Prasana mengaku dalam lingkungan RT yang dipimpinnya rawan terjadinya bencana banjir. Kendati demikian, masyarakatnya selalu dihimbau, diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang kebencanaan. Sosialisasi ini, kata dia selalu dilakukan melalui spanduk, poster dan baliho bahkan simulasi. "Sosialisasi kepada masyarakat kita bekali tentang kebencanaan lewat spanduk dan cara-cara lainya,"jelas Edi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto melalui zoom menegaskan HKB ini bukan sekedar seremoni belaka. Dia mencontohkan penyelenggaraan HKB tiga tahun terakhir, sejak 2021 hingga 2023. Bertepatan dengan HKB, BNPB juga menyasar berbagai komunitas untuk melatih kesiapsiagaan. Seperti pada HKB tahun lalu di Kabupaten Lamongan, BNPB dan BPBD mengajak kesiapsiagaan komunitas di bantaran sungai.
"Pada setiap peringatan HKB, BNPB mengharapkan semua pihak dapat mengambil peran dalam latihan kesiapsiagaan, baik dalam lingkup keluarga, komunitas maupun tempat kerja,"ujarnya.(kr2)

  • Bagikan