Panik Usai Melahirkan dan Tidak Tahu Tindakan Medis
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Seorang oknum pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di dari luar Kota Kupang berinsial DN, 17, nekat menyembunyikan jasad bayi yang dilahirkan dalam koper. Tindakan DN ini dilakukan lantaran diduga panik usai melahirkan bayi yang dikandungnya.
"Jadi, diduga karena panik setelah melahirkan dalam kamar kos dan tidak tidak tahu tindakan medis yang harus dilakukan," kata Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung, Rabu (24/4).
Jasad bayi tersebut juga telah dibawa ke RSB Titus Uly Kupang untuk dilakukan autopsi.
"Kita masih tunggu hasil autopsi," ujar Kapolresta Kupang Kota.
Terkait kronologis kejadian tersebut, Kapolresta Kupang Kota mengatakan bahwa berawal dari adanya penemuan jasad bayi di salah satu kos-kosan di wilayah hukum Polresta Kupang Kota. Atas temuan jasad bayi itu maka anggota Polresta Kupang Kota mendatangi TKP dan membawa jasad tersebut ke RSB Titus Uly untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sesuai informasi awal dari DN, 17, bahwa bayi yang dilahirkan diduga adalah akibat dari hubungan di luar nikah atau dari pasangan tidak sah dan bukan suami istri.
"Pelakunya masih di bawah umur," ujarnya.
Sesyai hasil pemeriksaan dari dokter Forensik, diduga penyebab kematian bayi tersebut akibat adanya bekapan. Penanganan akan dilanjutkan proses penyidikan lebih lanjut.
"Kita akan berikan hukuman apabila terbukti ada unsur pidananya," tegasnya.
Informasinya karena panik maka jasad bayi yang dilahirkan itu maka disimpan di dalam koper. Ada hal yang mencurigakan sehingga ibu kos mencoba untuk mengetuk pintu kamar kos tapi tidak ada jawaban sehingga akhirnya mendobrak pintu kamar kos.
Terduga pelaku DN adalah anak di bawah umur dan masih pelajar. Terduga pelaku juga menjalin hubungan kekasih dengan temannya sendiri akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Informasi dari dokter Forensik bayi ini berusia sekira 7 bulan," ungkap Kombes Pol. Aldinan.
Terduga pelaku melahirkan di tempat kos. Dan, diduga karena panik ditambah tidak mengerti tata cara medis akhirnya terjadilah proses pembekapan.
"Pacarnya ini akan dipanggil dan dimintai keterangan terkait dengan peristiwa penemuan bayi ini," jelasnya.
Sosok nomor satu di Mapolresta Kupang Kota mengaku bahwa kasus ini adalah hal yang sensitif sehingga harus ditindaklanjuti dengan cepat dan tidak menjadi polemik ataupun trauma di masyarakat. Kapolresta mengaku, pihaknya masih menunggu pihak keluarga untuk proses penguburan jasad yang ditemukan itu.
"Dua atau tiga hari lagi kami akan minta keterangan dari terduga pelaku atau si ibu ini," ujarnya.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan juga mengimbau para remaja agar bertemanlah secara wajar dan tidak ada lagi membawa budaya-budaya yang melanggar hukum.
Ingatlah bahwa pasti ada akibatnya jika melakukan hal-hal yang melanggar norma dan harus juga siap menerima akibatnya.
"Contoh kejadian ini karena ada berpacaran yang kelewatan batas. Hal ini adalah pembelajaran untuk adik-adik remaja semuanya. Bertemanlah yang sehat dan janganlah melanggar aturan yang ada," tandasnya.
Sementara Ahli Forensik Polda NTT AKBP dr. Edi Hasibuan menjelaskan bahwa sudah dilakukan autopsi dan dihadiri Kapolresta dan juga penyidik. Lamanya proses sekira satu setengah jam.
"Hasil autopsi akan saya laporkan ke Kapolresta Kupang Kota dan penyidik," pungkas AKBP dr. Edi Hasibuan. (r1/gat)