KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Di tengah perkembangan teknologi dan sulitnya mendapatkan lapangan kerja saat ini, menuntut setiap lembaga pendidikan untuk menyiapkan lulusan secara baik agar menguasai ilmu pengetahuan dan mampu bersaing di dunia usaha dan industri (Dudi).
Untuk menjawab tantangan dan persaingan antar lulusan perguruan tinggi serta minimnya lapangan kerja, Sekolah Tinggi Informatika Komputer (Stikom) Artha Buana Kupang hadir menjawab kebutuhan tersebut.
Mahasiswa dipersiapkan dengan baik sesuai kurikulum nasional dan memiliki ciri khas tersendiri. Output Stikom Artha Buana juga tidak hanya dibuktikan dengan ijazah namun juga dengan bukti sertifikasi profesi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Lulusan kami benar-benar berkompen dan terampil di bidang ilmunya yang dibuktikan dengan sertifikasi profesi sehingga mereka sudah siap bekerja,” ungkap Ketua Stikom Artha Buana, Yohanes Payong.
Stikom Artha Buana kembali melepas sebanyak 25 lulusan pada Sidang Terbuka dalam rangka Wisuda Serjana Angkatan ke-VIII di Ballroom Grand Mutiara, Jumat (26/4).
Hingga saat ini, kata Yohanes, tercatat telah meluluskan kurang lebih 300 alumni dan semuanya langsung terserap di dunia kerja yang tersebar di seluruh Indonesia baik di lembaga pemerintahan maupun swasta.
“Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lulusan kami masih sangat tinggi. Ini berkat kompetensi yang dimiliki lulusan,” sebutnya.
Meski demikian, lanjut Yohanes, tantangan kedepannya sangat kompleks. Sebab, ilmu komputer tidak saja di pelajari di tingkat perguruan tinggi namun sudah bisa di pelajari pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namun tantangan ini sudah diantisipasi.
Antisipasi yang akan dilakukan yakni dengan pembukaan prodi baru. Prodi ini, menurutnya, belum ada di NTT yakni Rekayasa Perangkat Lunak. Strategi ini diyakini mampu menjawab tuntutan pemerintah tentang tata kelola IT pemerintahan berbasis elektronik.
Melalui sistem kerja berbasis elektronik ini membutuhkan tenaga auditor IT yang akan ditempatkan di setiap Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota dan Provinsi.
“Kebutuhan akan tenaga auditor IT ini dibutuhkan di semua Dinas Kominfo sehingga dengan adanya Prodi baru diharapkan dapat menjawab tuntutan itu,” ungkapnya.
Disebutkan bahwa di NTT terdapat 12 perguruan tinggi yang memiliki jurusan Teknik Informatika (S1) dan enam diantaranya ada di Kota Kupang. Untuk itu, Stikom Artha Buana ingin mendesain kurikulum yang berbeda dan memiliki kekhasan tersendiri.
“Kebutuhan tenaga kerja di bidang IT masih sangat banyak. Bahkan, banyak yang belum terpenuhi dan kini menjadi tuntutan namun tidak ada lulusan yang berkompeten di bidang tersebut sehingga dengan pengembangan kurikulum dan manajemen di Stikom Artha Buana bisa menjawab semuanya,” tambah Yohanes.
Selain itu, Stikom Artha Buana juga tengah membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru dengan kuota yang disediakan 150 orang.
Kepada masyarakat disarankan agar sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, disarankan untuk mempelajari sistem pendidikan atau kurikulum yang ditetapkan pada suatu perguruan tinggi. Selain itu memastikan agar pasar kerja tersedia jika sudah menyelesaikan studinya.
“Standar pendidikan kami sudah berstandar nasional dan untuk urusan pekerjaan, lulusan kami tidak ada yang nganggur,” katanya.
Ia juga menekankan agar masyarakat tidak perlu meragukan Stikom Artha Buana karena telah terakreditasi Baik untuk institusi dan prodi oleh Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Satu tahun terakhir kita bekerja keras untuk mewujudkan ini karena selama 14 tahun belakangan belum pernah diakreditasi,” katanya. (cr6/thi)