Kapal Ro-Ro Hati Rai Hawu 641 Segera Beroperasi
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID-Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si meminta masyarakat Sabu Raijua untuk bersabar terkait pengoperasian Kapal Bus Ro-Ro Hati Rai Hawu 641. Belum beroperasinya kapal yang akan melayani Sabu-Raijua itu karena Kerja Sama Operasional (KSO) bersama PT. ASDP Indonesia Ferry sedang dalam proses di Kementerian Perhubungan.
"Proses perjanjian kerja sama operasional antara Pemkab Sabu Raijua dan PT. ASDP Indonesia Ferry sebagai pengelola kapal masih sementara berproses. Bukan hanya Kabupaten Sabu Raijua saja tapi ada sejumlah kabupaten lain yang juga memperoleh kapal sejenis dari Menteri Perhubungan. Kita belum bisa operasikan kapal itu karena masih dalam proses. Saya sebagai Bupati Sabu Raijua minta kepada masyarakat agar bersabar dan jangan percaya dengan isu-isu atau berita-berita yang tidak jelas sumbernya,' ungkap Rihi Heke.
Menurut orang nomor satu di Sabu Raijua ini, mengoperasikan kapal Hati Rai Hawu 641 membutuhkan sejumlah persyaratan dan kapal tersebut akan dioperasikan oleh PT. ASDP.
"Jangan berpikir bahwa setelah kita dapat kapal itu dan tiba di Sabu, kapalnya langsung beroperasi melayani masyarakat. Bukan begitu. Ada sejumlah persyaratan dan nantinya bukan kita yang jalankan tapi ASDP," ungkapnya.
"Dana pengadaannya bukan dari APBD Kabupaten Sabu Raijua melainkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementrian Perhubungan. Kalau ada yang bilang dari APBD Kabupaten Sabu Raijua itu informasi sesat yang sengaja menjatuhkan pemerintah," tambah Rihi Heke lagi.
Untuk diketahui, Pemkab Sabu Raijua mendapatkan bantuan satu unit Kapal Bus Ro-Ro dari Kementerian Perhubungan. Pada tanggal 21 Juni 2023 lalu, Bupati Sabu Raijua menghadiri acara penetapan lunas kapal tersebut di galangan kapal Jakarta Utara. Acara itu dihadiri Plt. Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Kemenhub, Bambang Siwoyo.
Secara spesifikasi, kapal tersebut berbahan aluminium, panjang keseluruhan 15 meter, lebar 6 meter, tinggi 2 meter, kecepatan dinas 12 knot, kecepatan percobaan 14 knot, berkapasitas 42 penumpang, dan 17 unit kendaraan roda dua.
Sementara itu dalam release yang dikeluarkan KMP. Hati Rai Hawu 641 dijelaskan mengapa kapal itu belum beroperasi melayani rute Sabu-Raijua. Disebutkan bahwa dana untuk pengadaan Kapal KMP. Hati Rai Hawu 641 berasal dari Dana Alokasi Khusus Bidang Transportasi Perairan tahun 2023, Kementrian Perhubungan dan bukan dari APBD Kabupaten Sabu Raijua.
"Salah satu persyaratan utama dalam pengusulan Dana Alokasi Khusus Bidang Transportasi Perairan adalah ketersediaan operator yang nantinya akan mengelola kapal tersebut (Perpres No 15 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun 2023),' demikian kata Manajemen KMP. Hati Rai Hawu.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dan PT. ASDP Indonesia Ferry membuat Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Operasional Bus Air RoRo di Wilayah Kabupaten Sabu Raijua pada tanggal 14 Oktober 2022 yang dilakukan adendum pada tanggal 31 Oktober 2022. Sedangkan proses pengadaan KMP. Hati Rai Hawu 641 dilakukan bulan Maret 2023 dan selesai pada bulan November 2023.
Disebutkan bahwa saat ini KMP. Hati Rai Hawu belum beroperasi secara reguler karena masih dalam proses PKS secara bersama-sama antara PT. ASDP Indonesia Ferry dengan delapan (8) Pemerintah Daerah yang sudah melakukan MoU antara lain, Pemerintah Provinsi Papua Barat sebanyak 3 armada, Pemerintah Kota Sorong sebanyak 3 armada, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama sebanyak 2 armada dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 1 armada.
Saat ini, sejumlah persyaratan untuk melakukan kerjasama operasional antara Pemda Kabupaten Sabu Raijuabl dengan PT. ASDP Indonesia Ferry sudah lengkap dan tinggal beberapa persyaratan yang sementara dalam penyelesaian. Diantara persyaratan yang sudah lengkap antara lain SK Penetapan Lintasan Penyeberangan dari Pemda, SK Penetapan Lintasan Penyeberangan Perintis, SK Penetapan Tarif.
Selanjutnya Inventarisasi dan Uji Coba Bus Air bersama Pemda dan ASDP sudah dilakukan pada bulan Februari 2024 lalu, Familiarisasi Bus Air bersama Pemda, Galangan dan ASDP sudah dilakukan pada bulan November 2023. Ketersediaan BBM dan Air Tawar, Ketersediaan Mess ABK sudah lengkap. Selain itu, pembahasan Formula dan RAB Subsidi Perintis antara Pemkab dan ASDP, sedang dalam proses, SK Penetapan Formula Subsidi Perintis dari Pemkab susah lengkap.
Disebutkan pula bahwa untuk KMP. Hati Rai Hawu 641, saat ini dalam proses sesuai langkah-langkah yang telah ditetapkan dan pada tinggal 29 April 2024 akan dilakukan pembahasan Formula dan RAB Subsidi Perintis antara Pemkab Sabu Raijua dengan PT. ASDP Indonesia Ferry sesuai surat undangan dari PT. ASDP Indonesia Ferry yang sudah diterima.
Hadirnya kapal Bus Ro-Ro untuk melayani Rute Sabu - Pulau Raijua tersebut atas perjuangan Bupati Sabu Raijua yang beberapa kali mendatangi Kementrian Perhubungan sejak Tahun 2021 dan baru dikabulkan pada Tahun 2023.
Dalam berbagai kesempatan menemui Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, bupati menegaskan bahwa Kabupaten Sabu Raijua sangat memerlukan kapal jenis Bus Ro-Ro untuk melayani Sabu-Pulau Raijua mengingat Kabupaten Sabu Raijua yang berada di bagian selatan NKRI dan di lautan lepas perbatasan Indonesia dengan Australia.
Menurut Bupati Nikodemus, yang paling potensil untuk sampai ke Sabu Raijua adalah menggunakan kapal laut. Pada musim-musim tertentu, seperti musim angin barat, jalur transportasi laut tidak bisa melayani karena tingginya gelombang. Praktis, pada musim-musim tersebut, jalur transportasi laut lumpuh total.
Mantan Wakil Bupati ini mengapresiasi bantuan Kapal Bus Ro-Ro dari Kemenhub. Bagi masyarakat, lanjut Bupati Nikodemus, transportai laut sangat berpengaruh besar bagi pelayanan dan mobilitas masyarakat di daerah itu.
“Harapan besar kami adalah perhubungan laut, sehingga bantuan ini sangat berpengaruh bagi kelancaran mobilisasi masyarakat kami,” harapnya.
Keberadaan kapal Bus Ro-Ro, demikian Bupati Nikodemus, sangat membantu transportasi laut dan sangat berpengaruh terhadap koneksivitas wilayah sehingga melancarkan distribusi logistik demi menekan laju inflasi di wilayah itu.
“Keberadaan sarana perhubungan laiut yang sudah ada dan akan ada ini sangat membantu kami sebagai daerah terpencil. Kabupaten Sarai merupakan beranda selatan NKRI dan kami memberanikan diri menyebut bahwa dari beranda selatan NKRI untuk Indonesia,” kata bupati yang akrab disapa Nick Rihi Heke ini.
“Selain melancarkan konektifitas dan menekan laju inflasi dengan lancarnya transportasi, daerah kami menjadi tidak sepi sehingga keamanan nasional pun terjamin,” ungkapnya seraya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengadaan Kapal Bus Ro-Ro itu. (*/yl)