KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Bakal calon (Balon) gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2024-2029, Fransiskus Xaverius Lara Aba atau Frans Aba telah mendaftar di empat partai. Frans mengaku, ada tujuh partai yang akan ia daftarkan, yakni PKB, PAN, PDIP, Hanura, PSI, Gerindra dan Perindo.
Frans mengaku, telah melakukan komunikasi dengan tujuh partai ini sebelum mendaftar.
Ia menegaskan, komunikasi yang dibangun bersama partai politik tidak melulu soal siapa yang akan diusung, melainkan bagaimana membawa NTT sejahtera kedepannya.
Manuver Frans tersebut dimulai dengan menjajaki DPW PKB NTT pada, Senin (29/4) lalu.
Frans menyebut, PKB merupakan partai pertama yang menjadi basis perjuangannya.
"Bakti karyanya sudah dilakukan oleh partai ini baik di daerah, nasional maupun internasional. Inilah partai yang menjadi basis perjuangan saya dalam langkah awal berpolitik," tutur Frans.
Setelah mendaftar di PKB, Frans melanjutkan dengan mendatangi DPW PAN NTT, Selasa (30/4) pukul 10.00 wita bersama rombongan. Kedatangan Frans disambut oleh Sekretaris Wilayah PAN NTT, Marthen Lenggu dan jajaran.
Frans mengatakan, PAN dipilihnya lantaran menjunjung tinggi nilai sosial, pranata dan moral. Menurutnya, PAN memberikan warna tersendiri dalam dinamika pluralisme dalam satu kesatuan Indonesia.
"PAN telah bersinar dan bercahaya di NTT. Secara pribadi saya melihat PAN sebagai partai yang menuntun saya dalam porses menjalankan nilai moral dan etika tersebut," katanya.
Dia pun meminta tuntunan dan bimbingan kepada dirinya untuk bisa merajut kebersamaan dalam membangun NTT.
Usai dari PAN, pada hari yang sama, Frans mendatangi DPD Hanura NTT. Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah mengatakan, Frans layak menjadi gubernur NTT. Sebab, dengan latar belakang ekonom, akademisi dan peneliti, maka Frans dapat menganalisa seluruh persoalan masyarakat NTT.
"Kemampuan inilah yang ada di adik saya. Sebagai ekonom adik saya memiliki kemampuan dan saya mengakui itu," terang Refafi.
Setelah itu, pada Rabu (1/5), Frans mendaftar ke DPD PDIP NTT. Kehadiran Frans di partai berlogo banteng itu disambut langsung oleh Ketua DPD PDIP NTT, Emi Nomlemi dan jajaran.
Frans mengaku, dia bukan lah orang partai. Karena itu, ia menghormati apapun keputusan yang diambil oleh partai nantinya.
"Kami menyadari saya bukan orang partai. Kalau partai nanti memutuskan yang lain, itu harus kita hormati, apalagi kadernya sendiri," kata Frans.
Meskipun begitu, Wakil Ketua Panitia Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah PDIP NTT, Viktor Mado Watun mengatakan, baik kader maupun non kader punya peluang untuk diusung.
Usai pendaftaran, pihaknya akan melaksanakan survei terhadap para calon yang mendaftar.
"Karena DPP selain pertimbangan kader dan non kader, hasil survei juga sangat menentukan untuk siapa yang diusung menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur," tandasnya.
Usai dari PDIP, Frans pun langsung melanjutkan pendaftaran ke DPW Perindo NTT. (cr1/rum)