Angkatan Pertama Golkar Academy NTT Diluncurkan

  • Bagikan
RESTI SELI/TIMEX KETERANGAN. Sekretaris DPD Golkar NTT Libby Sinlaeloe, Wakil Ketua Bidang OKK Ans Takalapeta, Wakil Ketua Bidang Komunikasi sekaligus Ketua Bappilu Golkar NTT Frans Sarong, Ketua Golkar Academy NTT Acry Deodatus, Sekretaris Vinsen Bureni serta Robby Tulus ketika memberikan keterangan di DPD I Golkar NTT, Kamis (2/5)

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - DPD I Partai Golkar NTT resmi meluncurkan Golkar Academy NTT angkatan pertama yang dilakukan langsung oleh Ketua DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena secara online dari Amerika Serikat.

Peluncuran berlangsung di Aula DPD I Golkar NTT pada, Kamis (2/5) bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Momentum Hardiknas ini pun menjadi motivasi bagi Golkar dalam meluncurkan pendidikan politik (dipol) Golkar Academy angkatan pertama ini.

Dari 30 peserta Golkar Academy yang datang dari berbagai latar belakang, 25 diantaranya berhasil lulus dan mengantongi sertifikat kompetensi Golkar Academy angkatan pertama.

Wakil Ketua Bidang OKK Golkar NTT, Ans Takalapeta mengatakan, Golkar Academy merupakan salah satu dari 8 program strategis yang dicanangkan oleh DPD I Golkar NTT dibawah kepemimpinan Melki Laka Lena.

"Dalam kepengurusan Pak Melki itu ada program kerja yang disebut 8 program strategis, yakni Petani Milenial, Pemberdayaan Perempuan Produktif, Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Kreatif, Yellow Clinic, Optimalisasi Peran Kaum Milenial, Digitalisasi Organisasi, Golkar Academy dan Media dan Penggalangan Opini," jelas Ans.

"Semua program yang dilaksanakan itu sudah terprogram jadi tidak kaget-kaget," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Golkar Academy NTT, Acry Deodatus mengucapkan terima kasih kepada DPRD Provinsi dan Kota Kupang yang telah bersedia menyambut para peserta Golkar Academy ketika praktek lapangan.

"Mereka ke sana bisa melihat oh DPRD ini seperti begini, ruangan begini, cara bicara seperti ini, jadi saya berterima kasih sekali," kata Acry.

Dia menyebut, hal itu menandakan bahwa Golkar Academy tidak saja menerapkan pengajaran berbasis kelas, melainkan juga lapangan. Lanjutnya, dalam pengajarannya pun selalu berlandaskan pada teori-teori.

"Kita gunakan teori-teori itu. Ada pemerintahan, kebijakan publik, komunikasi politik dan manajemen, itu pokoknya dielaborasi," jelasnya.

Acry berharap, para peserta yang sudah mendapatkan ilmu dapat kembali ke tempat asalnya dengan membawa berbagai manfaat. (cr1/rum)

  • Bagikan