KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Umat kristen di seluruh dunia merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus, Kamis (9/5). Merayakan kuasa Yesus tersebut, gereja menggelar ibadah kenaikan Tuhan Yesus. Salah satunya yakni di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Koinonia Kupang.
Tepat pukul 08.00 pagi ibadah dimulai dan dipemimpin Pdt. Emr. Jeane L. M. Pandie-Litualy, S.Th. Perayaan kali ini bertema "Menjadi Saksi Kemuliaan Yesus" yang terambil dari kitab Kisah Para Rasul 1 : 1-11.
Ibadah dimulai dengan drama singkat yang menceritakan seoran anak muda bernama Robert yang setia melayani dan menjadi saksi Kristus. Namun, dalam kehidupannya, tidak lepas dari kehilangan dan kesedihan. Ayahnya telah tiada dan kini ibunya menderita penyakit yang sangat berat.
Robert pun mulai mempertanyakan dimana kehadiran Yesus kepada dirinya sebagai anak muda yang mengabdikan diri untuk melayani Tuhan. Robert menangis dan menyalahkan Tuhan. Namun, ibunya hadir dan merangkul Robert.
"Janganlah kamu menyalahkan Tuhan atau kecewa terhadap Nya atas apa yang terjadi kepada hidup kita. Karena saat ini Tuhan ingin menguji ktia, Tuhan ingin menguji kualtias iman kita kepada Nya. Tetaplah setia melayani Tuhan, jangan bersungut-sungut karena ada cara yang indah yang Tuhan siapkan bagi kita," ujar ibunya.
Sementara itu, dalam khotbahnya, Pdt. Jeane mengatakan, Yesus mengerjakan misi yang diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya untuk menghadirkan kerjaan Allah ditengah dunia bukan lah misi yang mudah. Namun, Yesus tidak pernah mengeluh dan menolak misi tersebut.
"Misi ini dikerjakan oleh Yesus dengan ketaatan dan kesetiaan yang sungguh. Tidak pernah dia mengeluh, tidak pernah Ia elakkan, Dia menjalani itu sampai kepada penderitaan kematian-Nya," ujar Pdt. Jeane.
Pada waktu Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, Yesus berulangkali menampakkan diri kepada para murid, hal itu dilakukan Yesus untuk meneguhkan iman para murid, bahwa Dia adalah Tuhan yang hidup.
Yesus menjanjikan tiga hal kepada para murid sebelum peristiwa kenaikan tersebut. Pertama, kepastian tentang adanya pemulihan hidup. Pemulihan terhadap penindasan yang dialami, dimana pemulihan akan terjadi seturut dengan cara dan waktu Tuhan. Kedua, kepastian tentang janji Allah untuk menyertai para murid untuk melanjutkan misi Allah Bapa. Ketiga, kepastian akan kedatangan Yesus Kristus.
"Yesus pergi tapi akan datang kembali, janji itu disampaikan oleh para malaikat. Para murid diminta menantikan kedatangan Yesus kembali dengan giat melayani dengan ketaatan dan kesetiaan yang sungguh. Melayani dan menjadi saksi di tengah dunia ini," katanya.
Pdt. Jeane mengatakan, untuk itu, tugas orang-orang kristen adalah menanti kedatangan-Nya kembali dengan aktif bersaksi dan melayani. Dia pun menyampaikan, ada pelajaran berharga yang didapat dari peristiwa kenaikan ini.
"Kita harus ingat bahwa Yesus tidak berasal dari dunia ini, tapi dari surga. Dia adalah Anak Allah yang diutus Bapa ke dalam dunia untuk menebus dan menyelamatkan dunia ini. Karena itu, sembah dan muliakan Yesus dalam kehidupan kita," pesannya.
Iman kristen bersaksi bahwa surga itu ada, dimana Yesus pergi untuk menyediakan tempat bagi orang-orang percaya. Karena itu, Pdt. Jeane menegaskan, harus memiliki iman yang sungguh kepada Yesus.
Selain itu, pelajaran yang didapat adalah injil tentang karya penyelematan Yesus harus terus berlanjut. Ini menjadi tanggung jawab setiap orang percaya untuk menjadi saksi Krsitus. Meskipun berat dan penuh tantangan, namun Yesus tidak akan pernah meninggalkan.
"Kita harus punya keyakinan bahwa Yesus ada bersama kita, Dia memberikan roh kudus yang menguatkan dan memampukan kita," tandasnya. (cr1/gat)