Perekonomian NTT Tetap Kuat di Tengah Pergeseran Musim
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Berdasarkan rilis PDRB Provinsi NTT triwulan I 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, perekonomian Provinsi NTT tumbuh sebesar 3,61 persen (yoy) atau -6,64 persen (qtq), setelah mampu tumbuh sebesar 4,14 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengatakan, secara spasial wilayah Balinusra, perekonomian Provinsi NTT memberikan sumbangan sebesar 22,04 persen dari total perekonomian Balinusra.
"Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami peningkatan sebesar 5,11 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen," jelasnya, dalam rilis yang diterima, Kamis (9/5).
Dia menjelaskan, Lapangan Usaha (LU) utama yang memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada triwulan I 2024 adalah LU Adm. Pemerintahan sebesar 9,71 persen (yoy), LU Perdagangan sebesar 5,56 persen (yoy), LU Konstruksi sebesar 1,01 persen (yoy) dan Penyediaan Akomodasi Makan dan Minuman sebesar 10,06 persen (yoy).
Sementara itu, terkontraksinya pertumbuhan LU utama Pertanian sebesar -0,47 persen (yoy), menjadi salah satu penahan dalam pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT lebih tinggi lagi. Hal ini dikarenakan pergeseran musim tanam sebagai akibat dari El Nino yang melanda pada 2023 lalu.
Dari sisi Pengeluaran, kata Kepala BI, pertumbuhan terutama bersumber dari kinerja Konsumsi pada triwulan I 2024. "Pertumbuhan kinerja Konsumsi Pemerintah diakibatkan Pencairan tunjangan hari raya (THR) ASN pada akhir Maret menjadi pendorong utama akselerasi kinerja konsumsi pemerintah," jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, konsumsi rumah tangga juga tetap tumbuh didorong oleh momen HBKN Paskah dan sebagian besar Bulan Ramadan yang jatuh pada Bulan Maret 2024.
Di sisi lain, Agus menjelaskan, terkontraksinya kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada awal tahun diakibatkan konflik internasional yang tengah memanas dan juga sikap wait and see dari para investor di tengah pesta politik yang tengah berlangsung menjadi salah satu penahan perkembangan pertumbuhan ekonomi.
Dikatakan, kinerja Net Impor menunjukkan perlambatan dengan meningkatnya ekspor barang dan jasa didorong oleh meningkatnya kunjungan dan aktivitas wisman pada PLBN Mota’ain serta perlambatan nilai kinerja impor.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II 2024 diprakirakan akan tumbuh meningkat dibandingkan triwulan I 2024 seiring dengan masuknya musim panen padi sebagai salah satu komoditas utama dalam LU Pertanian, dan juga aktivitas ekonomi yang terus bertumbuh.
"Sinergi dan Kolaborasi dari semua lini sangat dibutuhkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ini agar kita bersama-sama dapat mencapai tujuan bersama yaitu Indonesia Maju 2045," ungkapnya. (thi)