IRONI BEK TERMAHAL DUNIA
BERKONTRIBUSI lima gol (mencetak empat gol plus satu umpan gol) dalam lima matchweek untuk seorang bek tengah yang dipaksa bermain sebagai kiri termasuk statistik bagus. Pada kenyataannya, Josko Gvardiol tetap mendapatkan penilaian negatif dari pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Pep memang senang Gvardiol semakin klik dengan permainan City dan lebih percaya diri. Akan tetapi, Pep tidak senang karena bek termahal dunia (EUR 90 juta atau Rp 1,56 triliun) itu melupakan esensi posisinya. Seperti saat Gvardiol mencetak brace dalam kemenangan empat gol tanpa balas City atas Fulham FC di Craven Cottage akhir pekan lalu (11/5).
”Mencetak gol tentu memuaskan bagi setiap pemain. Hanya, sebagai bek, dia harus lebih kokoh (dalam bertahan),” kata Pep sebagaimana dilansir Manchester Evening News.
Julukan senjata winger kiri baru yang disematkan oleh media-media Inggris kepada Gvardiol pun tidak terlalu direspons positif oleh Pep.
”Itu (mencetak gol) bukan tugasnya. Tugas sebagai bek adalah bermain aman. Setelah mencetak gol, khususnya di babak kedua, Josko lebih sering memainkan bola dan membuatnya lebih banyak kehilangan bola,” beber Sang Filsuf, julukan Pep.
Kepada TNT Sports, Gvardiol menerima kritik Pep dengan santai. ”Aku rasa itu (kritik dari Pep) normal dalam olahraga,” kata bek timnas Kroasia berusia 22 tahun tersebut. (ren/c9/dns/jpg/rum)