KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Perum Bulog Nusa Tenggara Timur memiliki stok beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 8.000 ton, dan masih menunggu kedatangan pengiriman beras sebanyak 25.000 ton beras.
Kedatangan pengiriman beras dilakukan secara bertahap, tidak sekaligus dikirimkan karena harus menyesuaikan dengan jadwal pengiriman dan kapal yang mengangkut.
"Jadi kita mengambil beras dari daerah yang surplus beras misalnya dari Jawa Timur, dan NTB karena saat ini dalam masa panen, Provinsi NTT menunggu kiriman dari daerah surplus," kata Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog NTT, Faizal Jafar saat diwawancarai Selasa (7/5), di ruang kerjanya.
Faizal menjelaskan, untuk beras bersubsidi, yaitu beras SPHP, terus dilakukan pendistribusian di pasar-pasar tradisional di seluruh kabupaten dan kota di NTT, termasuk di Kota Kupang, seperti di Pasar Kasih Naikoten, dan pasar tradisional lainnya.
Selain itu, untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga, Bulog juga sudah berproses untuk penyaluran bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Dia mengungkapkan bahwa data penerima bantuan pangan secara keseluruhan di Provinsi NTT, sebanyak 869.306 keluarga penerima manfaat.
"Saat ini sudah masuk tahapan penyaluran ke dua, yaitu alokasi bulan April, Mei dan Juni, di mana tahapan pertama sudah dilakukan pada tiga bulan kemarin, untuk Januari, Februari dan Maret, dimana setiap penerima manfaat mendapat 10 kilogram beras per bulan," jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk penerima manfaat bantuan pangan ini, merupakan data yang sama untuk penerima manfaat tahap pertama. "Untuk penyaluran tidak lagi menggunakan PT Pos Indonesia, tetapi PT lain yang memenangkan tender, dan penyalurannya akan dilakukan di setiap kelurahan," jelasnya.
Jadi, kata dia, pengambilan bantuan pangan ini dipermudah, lebih dekat dengan masyarakat, agar jangan ada lagi biaya tambahan untuk transportasi. (thi)