SURABAYA, TIMEX.FAJAR.CO.ID– Properti luar negeri masih menjadi salah satu alternatif investasi bagi masyarakat menengah ke atas. Tahun ini tren penjualan di segmen komersial meningkat. Alasannya adalah imbal balik yang ditawarkan.
Managing Director Galaxy Sumatra Henry Nugroho menyatakan, penjualan properti oleh masyarakat Surabaya dan sekitarnya terus tumbuh. Sebab, investor menengah ke atas masih terus mencari aset pasif yang bisa ditanam.
”Tahun ini kami sengaja memperlihatkan hanya tiga destinasi. Yakni, Spanyol, Australia, dan Batam,” ungkapnya di sela World Property Insight di Surabaya kemarin (13/5).
Selama evaluasi beberapa tahun, properti di Australia dan Spanyol memang menjadi primadona bagi konsumen. Sebab, dua negara tersebut bisa menawarkan manfaat yang lebih. Misalnya, Negeri Kanguru yang terkenal sebagai tujuan utama pemuda Indonesia untuk mengenyam pendidikan luar negeri.
”Saya dengar di sana sampai ada antrean untuk bisa sewa apartemen atau rumah. Karena momen ini, kami akhirnya mengurasi properti yang bisa dibeli di enam kota besar,” jelasnya.
Daya tarik lain adalah imbal modal hasil sewa dimulai dari 5 persen per tahun. Pertumbuhan harga properti di Australia mencapai 7,4 persen per tahun.
Principle Ray White HR Muhammad Bambang Budiono mengungkapkan, penjualan properti Spanyol juga cukup kencang. Tahun lalu Australia dan Spanyol menyerap 70 persen dari total penjualan properti luar negeri.
”Spanyol menarik karena ada program golden visa. Jadi, selain mendapatkan imbal 5–6 persen, pemilik properti bebas pergi pulang wilayah Uni Eropa,” bebernya.
Bambang menambahkan, tahun ini pihaknya juga menawarkan properti dari Batam karena berbatasan dengan Singapura. Investor bisa memenuhi rumah liburan yang juga menjadi aset aktif jika disewakan. (bil/c14/dio/thi)
