TFL Dapat Pelatihan Peningkatan Kapasitas

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX PELATIHAN. Salah satu kegiatan dalam pelatihan peningkatan kapasitas bagi TFL program DAK sanitasi 2024 yang berlangsung di hotel Gloria, Senin (13/5).

BORONG, TIMEX.FAJAR.CO.ID – Sebanyak belasan orang tenaga fasilitator lapangan (TFL) program pembangunan sanitasi layak di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diberi pelatihan peningkatan kapasitas oleh Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR. Tugas mereka, mendampingi kelompok sanitasi masyarakat (KSM) di 11 desa.

Kegiatan pelatihan berlangsung di hotel Gloria Desa Nanga Labang Kecamatan Borong, selama dua hari, Senin (13/5) dan Selasa (14/5), dibuka oleh Sekretaris Dinas PUPR, Ferdinandus Mbembok.

Hadir saat itu Kepala Bidang Cipta Karya, Ivan Bula, staf Dinas PUPR dan belasan TFL.

"Pelatihan peningkatan kapasitas TFL ini berlangsung dua hari. Pada, Rabu (15/4) dilanjut pelatihan bagi KSM dan diikuti TFL untuk program DAK infrastruktur bidang sanitasi 2024," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DAK Sanitasi Matim, Paulus Jardi, Selasa (14/5).

Paulus menjelaskan, peserta TFL sebanyak 12 orang yang nanti ditugaskan mendampingi KSM pada 11 desa yang mendapat program DAK infrastruktur bidang sanitasi tahun anggaran 2024. Sementara jumlah KSM sebanyak 33 orang, terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara dari setiap desa.

"Setiap desa itu ada tiga orang dan mereka dipilih atas dasar hasil rembuk di tingkat desa. Sedangkan jumlah TFL program DAK sanitasi di tahun 2024 sebanyak 12 orang. Tahun sebelum, jumlahnya 16 orang. Namun saat perekrutan tahun 2024 melalui tes, hanya 12 orang yang diakomodir sesuai kebutuhan," jelasnya.

Dikatakan, khusus untuk kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas TFL, pihaknya menghadirkan narasumber dari Balai Prasarana dan Pemukiman Kementerian PUPR Wilayah NTT, juga dari Dinas PUPR Matim. Kemudian kegiatan pelatihan bagi KSM, narasumbernya dari APIP, Badan Keuangan dan juga Dinas PUPR.

"Jumlah penerima program DAK bidang sanitasi tahun 2024 setiap desa itu ada 51 dan ada juga sebanyak 53. Penentu desanya, fokus stunting. Jadi kita usul sekira 20-an desa ke kementerian dan setelah diverifikasi, kita dapat 11 desa. Program ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sekarang lengkap dengan bangunan rumah atau bilik," bilang Paulus.

Sementara, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Matim, Ivan Mbula menambahkan, kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas itu sebagai dasar bagi petugas TFL dalam menjalankan tugas di lapangan saat mendampingi KSM selama proses pembangunan sanitasi berupa jamban bagi masyarakat. Total anggaran yang dialokasi untuk program itu sebesar Rp 8.531.809.000.

"Total DAK infrastruktur bidang sanitasi tahun anggaran 2024 sebesar Rp 8.531.809.000. Di mana jumlah dana tersebut untuk kegiatan fisik sebesar Rp 8.106.000.000 dan penunjang Rp 425.809.000. Program ini menyasar di 11 desa yang berstatus desa stunting. Nanti dibangun secara swakelola oleh KSM itu sendiri dan akan didampingi oleh TFL," jelasnya.

Ivan menjelaskan, penangaan sanitasi yang layak bagi masyarakat di Kabupaten Matim berdasarkan data sampai dengan saat ini belum mencapai target. Di mana kondisinya baru mencapai 41,90 persen. Pemkab Matim melalui Dinas PUPR terus mengejar penanganan pembangunan sanitasi yang layak menuju capaian target minimal 70 lebih persen.

"Tujuan dan target jangka panjang dari kegiatan ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mengurangi sanitasi yang buruk di Kabupaten Matim. Ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut," katanya. (kr1/ays)

  • Bagikan