BUKAN KEMENANGAN UNTUK MAX

  • Bagikan
NET EMOSIONAL. Pelatih Juventus Massimiliano Allegri membuang jas yang digunakannya sebagai bentuk protes pada keputusan wasit di final Coppa Italia dinihari kemarin. Juvents sendiri tampil sebagai juara usai mengalahkan Atalanta 1-0.

ROMA,TIMEX.FAJAR.CO.ID – Massimiliano Allegri kehilangan kesabaran dalam sesi konferensi pers seusai final Coppa Italia di Stadio Olimpico, Roma, kemarin (16/5). Allenatore Juventus itu mengamuk kepada Guido Vaciago, direktur Tuttosport.

”Aku tahu di mana menemukanmu. Aku akan datang dan mematahkan wajahmu! Aku akan merobek telingamu! Tulis kebenaran di koranmu,” kata Allegri dengan nada tinggi sebagaimana dilansir Mundo Deportivo.

Kemenangan 1-0 atas Atalanta BC yang memberikan gelar juara Coppa Italia kelima bagi Allegri dan ke-15 bagi Juve tetap tidak menenangkan pelatih 56 tahun tersebut. Max –sapaan akrab Allegri– juga mendapat kartu merah di injury time interval kedua (90+5).

Kejadian berawal ketika wasit Fabio Maresca tidak memberikan pelanggaran ketika kapten sekaligus bek Juventus Danilo didorong di area penalti. Allegri protes dan marah. Dia melepas jasnya dan berteriak di depan ofisial pertandingan keempat yang berada di sisi lapangan.
Maresca kemudian memberikan kartu merah yang direspons Allegri dengan bertepuk tangan, lalu melepas dasi dan kancing kemejanya.

Dua insiden yang menunjukkan emosi Allegri itu tak bisa dimungkiri berkaitan dengan jabatannya. Meski mempersembahkan trofi juara dan Juve dipastikan lolos ke Liga Champions musim depan, Allegri sulit untuk mempertahankan jabatannya seperti yang diberitakan Tuttosport.
”Ini (Coppa Italia, Red) gelar pertamaku (pada periode kedua melatih Juve, Red). Ya, aku sangat emosional saat ini,” ucap Allegri.

Giornata pemungkas Serie A kontra AC Monza di Stadion Allianz, Turin, Minggu (26/5) disebut juga jadi laga pemungkas bagi Allegri. Sebelum menghadapi AC Monza, Juve menantang Bologna FC asuhan Thiago Motta (21/5). Laga yang menarik karena Motta merupakan kandidat pengganti Allegri.

Musim ini Motta membawa Rossoblu –sebutan Bologna FC– tampil di Liga Champions musim depan. Saat ini Rossoblu menempati peringkat ketiga atau satu tingkat di atas Juve. Hanya, dengan perolehan poin sama (67 poin), masih terbuka kemungkinan Allegri tidak mau finis di bawah Motta.

”Ini (juara Coppa Italia, Red) adalah kemenangan tim dan sayangnya bukan kemenangan Allegri,” kata pandit Mediaset sekaligus mantan striker Juve (1992–1996) Fabrizio Ravanelli. ”Kali ini Juve bermain dengan presisi, dinamis, dan layak menang. Hanya, semuanya sudah terlambat bagi Allegri,” imbuh pelatih tim junior Juve pada 2011–2013 tersebut.

Ravanelli telah menyarankan agar Juve merekrut kembali Antonio Conte karena memiliki DNA Juve seiring pernah menjadi pemain (1991–2004) maupun pelatih (2011–2014). Conte juga dianggap bisa mengembalikan kedisiplinan di ruang ganti. Conte masih menganggur sejak dilengserkan Tottenham Hospur pada 26 Maret 2023.

”Di skuad saat ini sangat minim sosok pemimpin. Hanya ada Danilo,” ucap Ravanelli. (io/c9/dns/jpg/rum)

Menambah Daftar Rekor Allegri

JUARA Coppa Italia kemarin (16/5) melengkapi sederet rekor Massimiliano Allegri sebagai allenatore Juventus. Apa saja? (io/c14/dns/jpg/rum)

-Terbanyak juara Coppa Italia (5 kali)

-Terbanyak tampil di final bersama Roberto Mancini (6 kali)

-Terbanyak scudetto Serie A secara beruntun (5 kali, pada 2015–2019)

-Terbanyak kedua scudetto Serie A (6 kali) setelah Giovanni Trapattoni (7 kali)

-Kemenangan kandang beruntun terbanyak di Serie A pada 2015–2016 dan 2016–2017 (33 kali)

  • Bagikan