Perdalam Pengetahuan Penanganan Masalah Gizi

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX SUASANA. Tampak suasana Kuliah Pakar yang berlangsung di Aula Lantai V, Kampus UCB Kupang pada Jumat (17/5).

Pemberdayaan Keluarga untuk Gizi Optimal

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Program Studi Kebidanan Program Sarjana, Universitas Citra Bangsa Kupang, mengadakan Kuliah Pakar yang berlangsung di Aula Lantai V pada Jumat (17/5).

Kuliah Pakar kali ini mengangkat tema, Pemberdayaan Keluarga Untuk Gizi Optimal, Pendekatan Evidence-Based dalam Asuhan Kebidanan Komunitas dan Mendorong Aksi Nyata untuk Penanggulangan Gizi Optimal Pada Keluarga. Acara ini diikuti oleh 177 mahasiswa semester IV dari dua semester.

Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana, Hironima Niyati Fitri, menyatakan bahwa isu gizi, khususnya stunting, masih menjadi problem utama di Nusa Tenggara Timur (NTT). Oleh karena itu, kuliah pakar ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan mahasiswa mengenai cara mengatasi masalah gizi dari sisi pendidikan.

"Kita tahu sekarang masalah gizi di NTT, masalah stunting itu kan masih menjadi problem utama yang sampai dengan saat ini masih terus kita perangi bersama," ujarnya.

Hironima menambahkan bahwa kuliah pakar ini bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi yang lebih baik dalam pengetahuan sesuai visi program studi ini adalah pada pemberdayaan keluarga. "Harapannya dari sisi pengetahuan mahasiswa sudah tahu nih persoalan gizi, kemudian apa yang harus mereka buat, lalu nanti apa yang mereka bisa buat untuk keluarga," katanya.

Selain itu, Hironima menjelaskan bahwa kegiatan di masyarakat merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pengabdian masyarakat. Ia menjelaskan bahwa salah satu contoh kegiatan adalah pelatihan kader di desa Oben untuk membuat nugget dari kelor dan melatih ibu-ibu melakukan pijat bayi di rumah.

"Pengabdian masyarakat ini selalu kami lakukan setiap tahunnya, dalam setiap kalender semester selalu ada dan selalu melibatkan mahasiswa," tambahnya.

Harapan Hironima kepada mahasiswa adalah agar mereka mampu memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dari kuliah pakar ini dalam menangani masalah gizi di masyarakat. "Setelah mahasiswa memiliki pengetahuan itu, mereka mampu memahami apa yang harus mereka buat ketika menemukan persoalan masalah gizi di tengah masyarakat," tuturnya.

Hironima juga menyebutkan bahwa Kuliah Pakar ini dilakukan setiap semester dengan tema yang disesuaikan dengan mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa.

Pemateri Kuliah Pakar, dr. Salmawaty Marianti, menekankan pentingnya optimalisasi gizi dimulai dari keluarga. Ia juga menyoroti kondisi malnutrisi yang masih banyak terjadi di NTT. "Gizi ini harusnya perlu dimulai dari keluarga dulu. Terkait makanan-makanan bergizi yang penting bagi keluarga, kemudian diterapkan ke masyarakat," jelasnya.

Dr. Salmawaty menjelaskan bahwa gizi buruk perlu ditangani sejak dari dalam keluarga. Ia mengatakan dengan gizi yang baik, ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat dan berisiko rendah terkena gizi buruk. "Orang tua itu memang sejak dari dia hamil, atau mungkin sejak masih remaja, harusnya memberikan makanan-makanan yang bergizi seimbang, yang lengkap," ungkapnya.

Untuk obesitas, dr. Salmawaty menekankan perlunya memperhatikan pola makan dan mengurangi makanan tinggi kalori dan gula. Ia juga menyebutkan bahwa penyuluhan dan edukasi tentang gizi baik dilakukan di posyandu dan puskesmas. "Selain pengaturan makan, pengaturan diet juga perlu dilakukan kegiatan aktivitas fisik," tambahnya.

Kuliah Pakar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang baik dan pemberdayaan keluarga dalam mengatasi masalah gizi di NTT. (cr3/thi)

  • Bagikan