KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan fit and proper test terhadap 50 bakal calon kepala daerah yang ingin maju dalam Pilkada 2024. Kegiatan penjaringan kepala daerah ini berlangsung selama tiga hari terhitung mulai 20-22 Mei 2024 di Hotel Kristal Kupang.
Ketua DPD Partai Hanura NTT, Drs. Refafi Gah yang dikonfirmasi melalui Sekretaris DPD Hanura NTT, Elias Koa mengatakan, sebanyak 50 bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Cakada) se NTT akan mengikuti Fit and Proper Test dengan menghadirkan tiga penguji yakni, DR. Fritz O. Fanggidae, Dr. Ahmad Atang, M.Si, Prof. Dr Aloysius Liliwer, M.S dan Diana Tabun, S,Pd., M.S.
Elias menjelaskan, kegiatan Fit and Proper Test yang digelar ini merupakan rangkaian proses tahapan dalam menentukan calon Bupati/wakil Bupati atau calon Walikota/Wakil Walikota yang diusung Partai Hanura di 22 Kabupaten se-Provinsi NTT.
“Fit and Proper Test merupakan bagian dari tahapan proses untuk menetapkan bakal calon Bupati /Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota yang diusung partai hanura,” jelasnya, Senin (20/5).
Selain itu, ia menambahkan, Fit and Proper Test atau uji kepatutan dan kelayakan bagi calon calon selain menggali visi misinya, juga untuk mengetahui sejauh mana kapasitas dan kapabilitas bagi seorang pemimpin sesuai visi dan misi yang dibuatnya.
“Disini kita dapat mengukur suatu balon yang layak atau tidak, salah satu tolak ukurnya melalui proses Fit and Proper Test,” terangnya.
Ia menambahkan, Hanura NTT mengutamakan calon kepala daerah yang loyal terhadap partai bercermin kepada masa lalu. Dimana, Hasil evaluasi Hanura selama ini, ada beberapa calon kepala daerah yang ketika berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menyeberang ke partai lain bahkan berkhianat kepada partai.
“Sehingga ini jadi prioritas kita menghadapi Pemilukada, mencari calon yang loyal kepada partai. Selain itu juga dalam fit and proper tersebut, tiap calon akan diuji pemahaman ideologi partai dan program perjuangan partai. Disitulah akan diketahui tingkat loyalitas tiap calon terhadap partai,” katanya.
Sebagai anggota tim pemenangan Pilkada, tambah dia, ada tiga tahap yang dilaksanakan Hanura menuju proses Pilkada. Yakni, menyaring calon kepala daerah, mensurvei peta politik di lapangan, dan meneliti tingkat penerimaan (akseptabilitas) tiap calon di masyarakat.
“Tiga langkah itu yang biasa dilakukan Hanura sebelum menghadapi Pilkada,” tutur Elias.
Hanura berkeinginan untuk membangun komitmen dan kerjasama dengan bacakada selama menjabat apabila rakyat menghendakinya tentu kerjasama mensejahterakan masyarakat. (cr1/rum)