LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, tercatat kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia termasuk Labuan Bajo sebanyak 787,900 dan angka ini termasuk di antara lima negara asal yang paling banyak berkunjung ke Indonesia. Dengan melihat data tersebut, Kemenparekraf dan BPOLBF terus berupaya untuk mendorong persebaran kunjungan tersebut agar tidak hanya ke Labuan Bajo tetapi sekaligus membuka peluang paket wisata baru Tiongkok - Labuan Bajo dan daratan Flores lainnya.
Berkolaborasi bersamaJuneyao Airlines, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Familiarization Trip (Famtrip) dan Table Top Meeting di Labuan Bajo Flores. Kegiatan ini kembali diadakan mengingat tingginya minat wisatawan asal Tiongkok yang berwisata ke Indonesia. .
Famtrip dilaksanakan di Labuan Bajo selama 5 hari dari 20-24 Mei 2024 dengan agenda kunjungan ke beberapa spot wisata dan kemudian akan dilanjutkan dengan Table Top program B2B (Business to Business) pagi di Ayana Komodo Waecicu Resort, Labuan Bajo.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh menyampaikan bahwa kegiatan Famtrip dan Table Top kepada Timor Express, Jumad (24/5) mengatakan kegiatan ini merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan destinasi dan produk pariwisata. Melalui program ini, diharapkan terjadi persebaran wisatawan yang lebih merata tidak saja di Labuan Bajo tetapi juga di daratan Flores pada umumnya.
"Kami percaya bahwa melalui penyelenggaraan Famtrip dan Table Top seperti hari ini dapat lebih mengefektifkan promosi destinasi pariwisata dan produk wisata bagi para seller karena mereka dapat langsung bertemu dengan pasarnya. Kami juga berharap dengan melaksanakan table top business meeting ini kita tidak saja menciptakan lebih banyak paket tour di Labuan Bajo Flores, tetapi juga terjalin kerja sama antar buyers dan sellers, serta terjadi pemerataan kunjungan wisatawan karena kami yakin para sellers juga mempromosikan paket wisata Trans Flores,”ujar Frans.
Lebih lanjut, Frans juga menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan kerja sama yang baik bersama dengan para stakeholders, pengusaha pariwisata, maskapai, dan masyarakat lokal. Pemerintah Indonesia sangat membutuhkan kerja sama yang baik bersama para stakeholders, pengusaha wisata, airlines, dan masyarakat lokal dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam kolaborasi ini. Semoga Labuan Bajo bisa menjadi destinasi pariwisata terbaik di Indonesia maupun dunia.
Ketua Tim Pasar Asia Timur yang mewakili Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf, Adilia pada sesi Table Top Meeting menyampaikan bahwa Famtrip merupakan salah satu cara pemerintah dalam mempromosikan destinasi wisata pilihan seperti kepada pasar Tiongkok kali ini. Famtrip ini bertujuan untuk mempromosikan kawasan Labuan Bajo Flores sebagai destinasi wisata pilihan pasar Tiongkok. Selain itu, dengan ditetapkannya Bandara Komodo sebagai Bandara Internasional diharapkan dapat menambah aksesibilitas menuju Labuan Bajo dan sekitarnya. "Melalui kegiatan ini kita dapat menggali dan mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Labuan Bajo, sehingga ke depannya daerah ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang dapat menarik wisatawan, khususnya untuk pasar Tiongkok,"ujar Adila.
Salah satu peserta yang merupakan buyers Tiongkok selaku Manager of Island Department Shanghai Haha Tour, Zou JiaYan mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan famtrip ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantunya untuk tau dan mengenal lebih banyak lagi terkait pariwisata Labuan Bajo. "Dengan acara ini saya menjadi tahu lebih banyak terkait akomodasi dan pariwisata di Labuan Bajo dan saya berharap ke depanya komunikasi yang dibangun bersama para seller dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat terjalin kerja sama," jelas Zou .
Di sisi lain, Sales Manager dari Plataran Komodo, Richard Sersandi yang merupakan seller mengatakan bahwa kegiatan Famtrip dan Table Top seperti yang dilakukan saat ini sangat membantu industri pariwisata untuk mempromosikan destinasi Labuan Bajo karena telah menyelenggarakan Table Top hari ini yang sudah sangat membantu kami untuk mempromosikan destinasi wisata di Labuan Bajo, di Plataran sebelumnya tingkat menginap wisatawan Tiongkok masih kurang, kebanyakan eropa, tetapi sekarang dengan banyaknya kegiatan table top pasar Asia bisa menambahkan tingkat kunjungan, dan semoga akses pasar untuk table top kedepannya semakin diperluas,"ungkap Richard.
Kegiatan ini disponsori oleh Juneyao Airlines, Air Asia Indonesia, AYANA Komodo Waecicu Beach, Zada Liveaboard, Bali Dynasty Resort, TA’AKTANA a Luxury Collection Resort & SPA, CANNA Bali dan Impiana Private Villas Seminyak. Sebagai informasi, sebelum tiba di Labuan Bajo, para peserta Famtrip telah singgah terlebih dahulu di Pulau Dewata Bali dan kegiatan ini dirangkum dalam paket Bali Add-On Destination, sebuah paket yang menawarkan perjalanan wisata ke Bali sebagai destinasi favorit dirangkai ke destinasi lainnya seperti Labuan Bajo, Lombok, juga Yogyakarta.
Pada Table Top tersebut Kemenparekraf menghadirkan 5 buyers dari Tour Agent/Tour Operator (TA/TO), yaitu Beijing Pipikou International Travel Agency Shanghai Branch, Sanghai New Comfort Internasional Travel, Shanghai Haha Tour, Beijing Best Service Internaional Travel Service, lalu Zhejiang Everbright International Tourism. Sementara BPOLBF mengajak 10 Sellers atau pengusaha pariwisata di Labuan Bajo yaitu AYANA Komodo Waecicu Beach, TA’AKTANA, a Luxury Collection Resort & Spa Labuan Bajo; Meruorah Komodo Labuan Bajo, Loccal Collection Hotel, Sudamala Resort, Menjaga Bay Resort, Cajoma Indonesia, Plataran Komodo Beach Resort, dan Grand Komodo.(kr2)