BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Setelah dilakukan perbaikan pada pipa transmisi Wae Tabar dan pelayanan air ke IKK Pota kembali normal, muncul kerusakan baru terjadi pada Gate Valve di Bak Pelepas Tekan (BPT). Akibatnya, pasokan air menuju Reservoir di Logo, terhambat dan kurang maksimal ke titik pelayanan.
Bangunan BPT itu sendiri ada di wilayah hutan Sambi Goro, lokasi antar Nampar Bakok dan Lengko Mbos, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur (Matim). Jarak dari Pota sekira lima kilo meter (KM). Selain itu ada kerusakan pipa bocor di Bea Ri'i. Namun sudah diperbaiki sementara, karena kondisi hujan dan butuh mesin yang dimobilisasi dari kota Borong.
"Setelah pelayanan ke Pota sudah normal pada Mei 2024, tiba-tiba muncul soal baru, yakni kerusakan Gate Valve pada BPT. Selama 3 hari petugas kami telusuri, dan ditemukan masalah di BPT. Termasuk ada satu titik pipa yang bocor," ujar Kepala UPTD SPAM Kabupaten Matim, Fransiskus Yun Aga, di Borong, Rabu (29/5/2024).
Fransiskus menjelaskan, akibat kerusakan yang terjadi, sekira sepekan pelayanan air minum bagi sejumlah wilayah di IKK Pota yang selama ini sudah terlayani, menjadi terganggu. Sebab produksi ke Reservoir di Logo terhambat, dan air justru meluap di BPT. Namun upaya perbaikan sudah selesai, sehingga beberapa titik jaringan distribusi sudah terlayani kembali.
Menurutnya, penelusuran kerusakan pada BPT itu selama tiga hari sampai dilakukan perbaikan, yakni sejak 25- 27 Mei 2024. Tim telusur dibagi dua, dimana satu dari arah Pota, dan satunya dari sumber Wae Tabar di wilayah Wae Kol. Tim dari sumber mata air, menemukan pipa bocor di Bea Ri'i, dan langsung ditangani sementara sembari menunggu mobilisasi alat dari Borong.
"Selama kerusakan di BPT, produksi air menuju Reservoir di Logo kurang maksimal. Setelah selesai diperbaiki pada 27 Mei 2024, air langsung masuk ke reservoir Logo, dan mengalir ke titik jaringan distribusi atau rumah warga. Termasuk ke kampung pasir yang selama ini rusak, dan sudah terselesaikan," jelas sosok yang akrab disapa Kevin ini.
Lanjut Dia, sekarang petugas UPTD SPAM sedang melakukan penelusuran setiap jaringan yang ada untuk memastikan bahwa semua terlayani. Pihaknya telah menyampaikan ke warga, jika ada jalur yang belum teraliri, berharap untuk bisa langsung disampaikan ke petugas. Supaya segera ditangani atau diperbaiki. Sebab kegiatan perbaikan selama ini, berpotensi ada kotoran ikut mengalir dalam pipa dan menghambat.
"Karena setiap kerusakan pipa dengan putus total dan diperbaik, pasti ada kotoran ikut mengalir dalam pipa dan menghambat. Sehingga petugas kami cek semua meteran, karena ada peluang ganguan bukan saja pada jaringan pipa, tapi juga pada meteran. Apalagi selama setahun jaringan yang ada tidak berfungsi," bilang Kevin.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat di wilayah itu yang sudah sangat mendukung kegiatan sejak penelusuran titik kerusakan hingga dilakukan perbaikan. Selama kegiatan itu, warga turut mendampingi petugas UPTD SPAM Matim, termasuk penunjuk jalan ke lokasi. Sebab, petugas operator pelayan air minum ini, mengalami kesulitan apalagi dalam kawasan hutan, (Kr1/aln)