Berkat Paus untuk Ansy Lema dan Istri, Momen Sakral Nan Mengharukan

  • Bagikan
IST BERKAT. Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan istri, Maria Immaculata Inge Nioty ketika diberkati Paus Fransiskus, Rabu (29/5).

VATIKAN, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dan istri tercinta Maria Immaculata Inge Nioty (Inge) mengaku sangat bahagia karena mendapatkan berkat dari Bapa Suci Paus Fransiskus.

Kesempatan langka dan berahmat itu didapat Ansy dan Inge saat beraudiensi dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sejagad tersebut pada Rabu (29/5).

Lewat akun media sosial pribadinya, politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, kesempatan bertemu langsung dengan Bapa Suci merupakan salah satu momen terbaik dan berharga dalam hidupnya.

"Saya berlutut mencium tangan Paus Fransiskus, menunjukkan hormat, kekaguman, dan cinta saya kepada Wakil Kristus dan Pemimpin Agama Katolik sedunia tersebut," ujarnya.

Kesempatan yang disebut sebagai "momen sakral yang luar biasa" itu membuatnya memendam rasa yang sulit diungkapkan. Luapan rasa sukacita itu membuatnya tak dapat membendung air mata saat ditatap Paus yang dikenal sangat rendah hati itu.

"Paus menatap kami berdua, mengangkat tangannya dan memberkati kami. Momen sakral yang luar biasa! Pertemuan dengan Bapa Suci begitu menggetarkan rasa dan membawa kesan mendalam. Tanpa sadar mata terasa berkaca, luapan perasaan yang tak mudah untuk diungkapkan," jelas Ansy.

Bukan hanya kesempatan mendapat berkat saja yang membuat Ansy begitu larut dalam suka cita. Alasan lain, Ansy memiliki kesempatan istimewa bertemu sosok yang dia kagumi selama ini. Bagi Ansy, Paus Fransiskus adalah sosok inspirator yang menjadi rujukan dan inspirasi dalam perjuangannya menyelamatkan bumi dan membela kaum papa karena didera kemiskinan.

"Ensiklik Laudato Si Paus Fransiskus tahun 2015 tentang dosa ekologis, pertobatan ekologis, dan kesalehan ekologis adalah rujukan dan inspirasi utama saya di DPR RI ketika memperjuangkan kepentingan konservasi untuk pelestarian tanah, hutan, air, dan makhluk hidup," terang mantan Dosen itu.

Untuk diketahui, pada 24 Mei 2015, Paus Fransiskus mengeluarkan Ensiklik “Laudato Si” sebuah ensiklik apostolik pertama yang fokus membahas tentang ibu bumi sebagai rumah bersama. Dalam ensiklik ini, Paus mengritik semangat konsumerisme yang melahirkan pembangunan tak terkendali hingga berdampak pada kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

Lewat ensiklik ini, Paus  mengajak semua orang di seluruh dunia, khususnya umat Katolik untuk mengambil aksi nyata menyelamatkan ibu bumi dari kehancuran. Ansy Lema, salah satu tokoh Katolik yang sangat kagum dengan ajaran dan sikap moral ekologis Paus Fransiskus  sebagaimana tertuang dalam ensiklik 'Laudato Si'.

Bahkan tidak hanya sebatas mengagumi, Ansy mendalami dan memahami dasar keberpihakan pimpinan tertinggi Gereja Katolik itu terhadap ibu bumi. Karena itu, dengan kapasitasnya sebagai wakil rakyat dari Dapil NTT 2, Ansy sangat garang bersuara ketika ada investor tambang yang ingin merusak ibu bumi.

Anggota Komisi IV DPR RI itu sangat keras bersuara agar pemerintah meningkatkan anggaran bagi daerah termiskin seperti NTT agar rakyatnya tidak melarat.

“Ensiklik Laudato Si jadi rujukan dan inspirasi utama saya di DPR RI dalam menyelamatkan ibu bumi dan makhluk hidup," ujarnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version