Cegah Kekerasan Seksual Melalui Edukasi Kesehatan Reproduksi

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX MUSDA. PKBI Daerah NTT menggelar Musda ke-XII di Aula Gaharu Hotel Neo Aston Kupang, Selasa (4/6).

PKBI NTT Gelar Musda ke-XII

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah NTT mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XII. Kegiatan musda ini berlangsung di aula Gaharu Hotel Neo Aston Kupang, Selasa (4/6).

Acara ini tidak hanya berfungsi untuk memilih kepengurusan baru, tapi juga menyelenggarakan seminar bertema 'Upaya Kolaboratif dalam Mencegah dan Menanggulangi Masalah Kekerasan Seksual melalui Penyediaan Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja di Provinsi NTT'.

Ketua Panitia, Fenci W. Sanu dalam sambutannya menjelaskan bahwa PKBI telah berdiri sejak 23 Desember 1957. Sebagai lembaga non-pemerintah, PKBI telah mempelopori gerakan Keluarga Berencana di Indonesia.

"PKBI Daerah NTT didirikan pada tanggal 23 Desember 1978 oleh ketua PKK Provinsi NTT saat itu, dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi. Visi PKBI adalah terwujudnya keluarga dan masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab dan inklusif," ujar Fenci.

Lebih lanjut, Fenci menguraikan lima misi utama PKBI. Yakni, memberdayakan masyarakat untuk menciptakan keluarga yang bertanggung jawab, membangun gerakan remaja yang inklusif, memberikan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi secara komprehensif, mempengaruhi dan memperkuat para pembuat kebijakan untuk menghormati dan memenuhi hak kesehatan seksual dan reproduksi serta mengembangkan organisasi yang profesional untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan.

"PKBI NTT telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan komunitas strategis, untuk menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab dan inklusif. Meskipun PKBI NTT tidak memiliki klinik medis, tapi kami juga menyediakan layanan konseling yang menjadi rujukan bagi beberapa lembaga layanan lainnya di provinsi NTT," jelas Fenci.

Dalam upaya mewujudkan misi tersebut, PKBI NTT menjalin kerjasama erat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kantor Wilayah Hukum dan HAM serta berbagai unit pelaksana teknis lainnya seperti Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Lapas Perempuan dan Dinas Sosial.

"Musda merupakan forum pengambil keputusan tertinggi di PKBI Daerah NTT untuk menentukan arah kebijakan dalam setiap masa bakti kepengurusan. Di tahun 2024, sebelum berakhirnya masa bakti pengurus periode 2019-2024, kami melaksanakan Musda sesuai mandat organisasi," ungkap Fenci.

Ketua PKBI Daerah NTT periode 2019-2024, Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana menyatakan bahwa kehadiran PKBI Daerah NTT sangat membantu dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas.

"Kami akan terus memberikan konseling mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja. Remaja yang sehat adalah awal dari terbentuknya keluarga yang sehat. Kami berupaya memberdayakan remaja agar kelak mereka dapat menjadi pemimpin di berbagai tingkatan," jelasnya.

Sekretaris PKBI NTT, Haka Yandri Safur menambahkan bahwa tidak ada kriteria khusus dalam pemilihan pengurus baru. "Pencalonan tidak memiliki kriteria tertentu, yang penting pernah menjadi pengurus dan merupakan bagian dari PKBI. Nama-nama calon diajukan oleh anggota PKBI," ujar Yandri.

Yandri juga berharap agar PKBI dapat terus bersinergi dengan pemerintah. "Kami berharap terus ada keterlibatan dan dukungan yang baik dari pemerintah. Kami mendukung program pemerintah daerah yang saat ini fokus pada penanganan stunting. Kendala selama menjabat tidak ada karena kami selalu mengutamakan koordinasi dengan pihak terkait, terutama para remaja dan forum-forum," pungkasnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah, guru sekolah, serta lembaga-lembaga yang menjadi mitra PKBI Daerah NTT, yang semuanya berperan penting dalam upaya kolaboratif ini. (cr3/gat)

  • Bagikan