Sepanjang Program TMMD Masih Ada, Pemkab Kupang Pasti Siapkan Dana

  • Bagikan
ORANIS HERMAN/TIMEX DIALOG. Ketua tim Wasev, Mayjen TNI Irham Waroihan (kiri), berdialog dengan Ketua Majelis GMIT Lidamanu Batubao, Pdt Marianti Umbu Zogara, STh mengenai pembangunan rumah pastori disaksikan Dandim 1604/Kupang, Kolonel Inf Wiwit Jalu Wibowo, Pj Bupati Kupang, Alexon Lumba dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Kupang, Rabu (29/5) lalu.

Dari Pelaksanaan TMMD ke-120 di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun 2024 untuk wilayah Kodim 1604/Kupang, dilaksanakan di Desa Tesabela dan Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Sebanyak enam sasaran fisik dan sepuluh sasaran non fisik dilaksanakan di dua desa tersebut.

ORANIS HERMAN, Kupang

PROGRAM TMMD di Desa Tesabela dan Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat sangat dirasakan manfaatnya. Baik itu sasaran fisik maupun non fisik.

Salah satu sasaran fisik yakni pembangunan rumah pastori Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Lidamanu Batubao Desa Tesabela. Pembangunan rumah pastori merupakan sukacita bagi pendeta dan jemaat setempat.

Ketua Majelis GMIT Lidamanu Batubao, Pendeta Marianti Umbu Zogara, STh yang ditemui Timor Express di lokasi pekerjaan rumah pastori, Sabtu (18/5) lalu mengaku bersyukur sekali ketika mendengar ada program TMMD di Desa Tesabela. Dan kemudian Gereja Lidamanu dihubungi untuk mendapat bantuan, yaitu bantuan rumah pastori.

“Katanya kita terima kunci dan betul. Waktu terakhir sekali mereka konfirmasi mulai dari dasar sampai terima kunci. Itu membuat kami merasa bersyukur luar biasa berkat Tuhan. Kami tidak mengira tahun ini kami akan punya rumah pastori baru. Tapi karena TMMD kami sambut dengan sukacita dan kami bersyukur kami diberkahi dengan berkat ini,” kata Pdt Marianti.

Ia mengaku, secara pribadi merasa sukacita dengan kegiatan TMMD, karena ada bapak-bapak tentara dengan gayanya sendiri mendidik jemaat dengan lebih disiplin.

“Pagi-pagi mereka harus bangun dan sudah ada di gereja ini. Dan itu mereka disiplin sekali, tidak ada yang langgar. Saya pikir ini spirit yang baru, semangat yang baru untuk gereja ini supaya kalau ada pekerjaan fisik atau ada pekerjaan-pekerjaan menyangkut pelayanan mereka harus punya semangat yang sama. Mereka harus belajar banyak hal dari proses TMMD,” ujarnya.

Sebagai bentuk keterlibatan jemaat kata Pdt Marianti, jemaat yang kuat dan pemuda dibagi dalam empat kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang, setiap hari secara bergiliran membantu personel Satgas TMMD yang melaksanakan pembangunan rumah pastori GMIT Lidamanu.

Pdt Marianti mengaku, tidak ada rencana sama sekali untuk pembangunan rumah pastori yang baru. Namun, berpikir tentang rumah pastori yang baru pernah tebersit di benak, namun semua itu terkendala pada anggaran.

“Sama sekali tidak ada rencana. Kami bertahan dengan rumah pastori yang ada. Tapi oleh karena program ini kami menyambut baik. Berpikir untuk punya rumah pastori pernah, tapi belum dalam program empat tahun ini. Karena ada program jangka panjang. Ternyata berkat itu datang kami siap untuk bangun disini. Pernah berpikir untuk rumah pastori baru, tapi akhirnya dapat juga dari TMMD,” kata Pdt Marianti.

Rumah pastori yang berada di depan kanan Gereja Lidamanu dianggap kurang bagus. Namun, apa dayanya karena untuk memindahkan bangunan itu ke samping atau ke belakang gereja butuh anggaran. Tapi dengan adanya program TMMD, jemaat sangat tertolong sekali.

Wakil Ketua Majelis Jemaat GMIT Lidamanu, Yermias Sinlaeloe mengaku sangat bersyukur dengan adanya kegiatan TMMD. Karena jemaat baru merencanakan pembangunan rumah pastori tapi Tuhan sudah memberikan dan ditempati pada posisi yang diinginkan.

“Pergumulannya sudah lumayan lama. Tapi itu sudah, karena menyangkut dengan anggaran. Karena membutuhkan anggaran yang besar. Kita rencana akan bangun bertahap, tapi dengan kegiatan TMMD katanya langsung terima kunci kita bersyukur sekali. Jemaat sangat bersyukur karena dengan adanya ini kita ada perubahan. Yang selama ini kita harapkan masih menunggu waktu untuk mengumpulkan dana, tapi dengan TMMD bisa terlaksana apa yang kita inginkan,” ujar Yermias Sinlaeloe.

Kepala Desa Tesabela, Mateos Dafa yang ditemui usai kunker Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Mabes TNI Angkatan Darat yang dipimpin oleh Mayjen TNI Irham Waroihan, Rabu (29/5) mengaku, untuk program TMMD tahun 2024, Desa Tesabela mendapat pekerjaan fisik di tiga titik yakni pembangunan rumah pastori GMIT Lidamanu, rehab ruang perpustakaan SD GMIT Tesabela dan pembangunan tiga unit MCM SD GMIT Tesabela.

“Menurut saya kegiatan ini sangat menyentuh karena dipandu oleh Kodim 1604/Kupang dan kegiatannya pakai target. Targetnya selesai 30 hari. Sebagai pimpinan di desa saya sangat bersyukur dan berterima kasih terutama kepada Pj Bupati Kupang, Dandim 1604/Kupang, Koramil, Babinsa dan anggota yang bertugas disini,” ujar Mateos Dafa.

Menyangkut partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan TMMD di Desa Tesabela, menurut Mateos, sangat baik dan masyarakat sangat respon dengan kegiatan tersebut dan berbaur bersama tim satgas TMMD yang bertugas. Terbukti baik dari pembukaan tanggal 8 Mei sangat baik respon dari masyarakat dan Jemaat GMIT Lidamanu bersama majelis.

“Masyarakat Desa Tesabela yang terlibat dalam TMMD  ada 271 KK dari jumlah jiwa 1.728. Khusus di Gereja Lidamanu ada 70 KK lebih. Yang menyentuh langsung dengan kegiatan adalah Dusun I sampai Dusun III. Semua melibatkan diri untuk kegiatan ini,” katanya.

Mateos berharap, untuk Desa Tesabela tidak hanya kegiatan TMMD, namun jika ada kegiatan TNI AD lainnya seperti pembangunan rumah layak huni, agar TNI AD bisa memperhatikan Desa Tesabela.

“Mungkin ke depan dengan kegiatan TMMD di Desa Tesabela, Kodim 1604/Kupang bisa melibatan desa kami dalam pembangunan rumah layak huni dan kegiatan selanjutnya,” harapnya.

Mateos Dafa yang juga ketua pembangunan Gereja Lidamanu mengaku, jemaat mempunyai pergumulan akan pembangunan rumah pastori yang baru. Sebab, rumah pastori yang lama berada di depan bangunan gereja.

“Kami punya pergumulan karena rumah pastori yang lama di depan, maka pergumulan kami jemaat Lidamanu bisa buat rumah pastori baru. Ini adalah berkat Tuhan. Dengan campur tangan Tuhan dan doa jemaat, akhirnya kami mendapat rumah pastori baru. Kami dapat itu dari fondasi sampai terima kunci,” ucap Mateos.

Ketua Majelis Jemaat GMIT Viadolorosa Nefo Desa Lifuleo, Pdt Marciani Christin Luik-Messakh, STh mengungkapkan terima kasih kepada TNI khususnya Kodim 1604/Kupang yang memberikan perhatian terhadap GMIT Viadolorosa berupa rehab rumah pastori dan lantainisasi gereja.

“Rumah pastori kini menjadi lebih nyaman dan layak untuk digunakan,” kata Pdt Marciana, Senin (27/5).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat berterima kasih atas adanya program TMMD ke-120 dari Mabes TNI AD.

Penjabat (Pj) Bupati Kupang, Alexon Lumba saat kegiatan Wasev TMMD ke-120 Kodim 1604/Kupang tahun 2024 di Desa Tesabela, Rabu (29/5) berharap, kerja sama dan kolaborasi yang telah dibangun tetap berjalan setiap tahun sepanjang masih ada program TMMD. Karena, Pemerintah Kabupaten Kupang berusaha menyiapkan dana untuk sharing dengan TNI AD dalam kegiatan TMMD dan sudah melihat langsung hasilnya.

“Kami bertekad, sepanjang program ini masih ada, pasti anggaran dari pemerintah daerah khususnya Kabupaten Kupang pasti kita akan siapkan. Karena setiap tahun sejak TMMD dilaksanakan, Kabupaten Kupang selalu menyiapkan dana untuk program ini,” kata Alexon.

Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD ke-120, Mayjen TNI Irham Waroihan, Rabu (29/5) membeberkan, ada 50 titik pelaksanaan TMMD di seluruh Indonesia. Salah satunya di Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.

“Kedatangan saya disini, saya ingin melihat langsung apakah anggaran yang sudah dikeluarkan oleh pemda maupun yang dikeluarkan oleh Mabes TNI benar-benar dilaksanakan atau tidak di lapangan. Karena itu saya melakukan pengawasan ke sini dan juga sekaligus melakukan evaluasi apakah ada kurang-kurang atau mungkin kesalahan, kita akan evaluasi,” jelas Irham.

Pengawasan yang dilakukannya bukan hanya pada sasaran fisik saja, tapi juga sasaran non fisik. Dalam pelaksanaan TMMD ke-120, anggaran dari Pemkab Kupang sebesar Rp 997 juta dan Mabes TNI sebesar Rp 565 juta.

“Jadi sungguh sangat sayang kalau pak bupati tidak mau minta TMMD. Karena sudah irit Rp 565 juta. Saya apresiasi masyarakat Desa Tesabela, luar biasa. Baru kali ini saya lihat, saya memberikan sambutan atau arahan, semua konsentrasinya luar biasa. Bahwa masyarakat sini sangat menjunjung tinggi etika,” ujar Irham.

Komandan Satgas TMMD ke-120 yang juga Komandan Kodim 1604/Kupang, Kolonel Inf Wiwit Jalu Wibowo membeberkan, dalam pelaksanaan TMMD ke-120 anggaran dari Pemkab Kupang sebesar Rp 997 juta. Anggaran tersebut digunakan untuk enam sasaran pekerjaan fisik. Yaitu ada di Desa Tesabela dan Desa Lifuleo.

Selain pekerjaan fisik, ada juga pekerjaan non fisik sebanyak 10 sasaran. (lihat grafis)

“Kegiatan TMMD dilaksanakan selama 30 hari, dibuka pada tanggal 8 Mei dan ditutup pada 7 Juni. Jumlah personel 150 orang terdiri dari 90 anggota batalyon, anggota Kodim 15 orang, Polri 10 orang, TNI AL 5 orang, TNI AU 5 orang dan dari pemda sebagai tim penyuluh 15 orang,” jelasnya.

Ia mengaku, antusias masyarakat sangat luar biasa. Sebelum TMMD dibuka, dilaksanakan pra TMMD. Kegiatan pra TMMD sangat dibantu oleh masyarakat. Bahkan sebelum dimulai, pekerjaan bisa dibilang sudah 30 persen. Begitu dibuka tinggal melaksanakan kegiatan selanjutnya dengan mudah. (ays)

Kegiatan fisik TMMD ke-120

1. Pembangunan rumah pastori GMIT Lidamanu Tesabela

2. Rehab perpustakaan SD GMIT Tesabela

3. Pembangunan tiga unit MCK SD GMIT Tesabela

4. Lantainisasi GMIT Viadolorosa Lifuleo

5. Rehab pastori GMIT Viadolorosa Lifuleo

6. Rabat jalan 300 meter x 3 meter.

Kegiatan non fisik TMMD ke-120

  1. Penyuluhan tentang rekrutmen prajurit TNI
  2. Penyuluhan tentang kesadaran hukum dan kamtibmas
  3. Penyuluhan tentang kesadaran bahaya narkoba
  4. Penyuluhan tentang teknologi tepat guna
  5. Penyuluhan tentang posyandu dan posbindu PTM
  6. Penyuluhan tentang bahaya dan upaya pencegahan stunting
  7. Penyuluhan tentang pertanian
  8. Penyuluhan tentang KB kesehatan
  9. Penyuluhan tentang lingkungan hidup dan kehutanan
  10. Penyuluhan tentang bela negara.
  • Bagikan

Exit mobile version