Satu Keluarga di Rewarangga Selatan Tewas Tertimbun Longsor

  • Bagikan

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Hujan deras dalam 24 jam terakhir sejak, Kamis (6/6) hingga Jumat (7/6) mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menimbun satu keluarga hingga tewas.

Satu keluarga warga RT 04/RW 02 Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur yang tewas tertimbun tanah longsor yakni Bernadus Bata dan istri Hendrika Oka bersama dua anak perempuan, Maria Wonga dan Echa.

Salah seorang tetangga korban, Geradus Gedo Gaja saat ditemui di lokasi kejadian mengatakan, Geradus Bata merupakan warga Desa Wololele A Kecamatan Wolowaru, sementara sang istri, Hendrika Oka berasal dari Mondo, Nagaluroga Kecamatan Ndona.

Dia menuturkan, kejadian tertimbunnya keluarga tersebut sekira pukul 06.00, Jumat (7/6) berlangsung dalam hitungan detik.

Dia menyebutkan, lokasi rumah terletak diarea tebing, menyebabkan tanah turun dan langsung mengubur satu keluarga. Rumah tersebut berdinding bambu cincang dan beberapa bagian dindingnya menggunakan seng.

"Akihat hujan lebat, tanah runtuh dan menimpa rumah tersebut. Apalagi dinding menggunakan seng dan bambu cincang," kata Geradus Gedo Gaja yang rumahnya berhadapan langsung dengan rumah korban.

Dia menuturkan, tanah yang longsor tersebut merupakan tanah numpang. Karena itu, kata dia, dirinya sudah mengingatkan jika terjadi hujan harus hati-hati dan waspada.

"Mungkin sudah nasib, mereka satu keluarga harus menjadi korban," kata Geradus.

Dikatakan, saat longsor, bersama beberapa tetangga tidak langsung memberikan pertolongan mengingat masih hujan dan takut jika terjadi longsor susulan.

"Kami tidak langsung tolong takut longsor susulan. Baru satu dua menit kemudian kami bisa tolong dan tidak lama menggali karena cuma sekitar tiga puluh senti. Mereka tertindis seng dinding rumah dan tanah," kata Geradus.

Keempat korban kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit umum Ende untuk penanganan lebih lanjut.

Geradus menuturkan, Bernadus Bata bersama keluarga baru tinggal di kompleks tersebut dua tahun terakhir, di mana sebelumnya tinggal dilokasi bagian bawah.

Tanah tersebut dikontrakkan kepada keluarga korban, sementara rumah yang dibangun atas kerja gotong royong warga sekitar.

"Dia orang sederhana, keseharian hanya sebagai buruh kasar. Jadi rumah tersebut kami bantu kerja sama- sama," kata Geradus.

Seperti yang disaksikan di lokasi,  terlihat anggota kepolisian, TNI, Satpol PP bersama warga melakukan pembersihan material. Nampak juga pihak BPBD, Dinas Sosial sudah turun ke lokasi bencana. Saat ini hujan terus mengguyur Kota Ende.

Pemerintah Imbau untuk Mengungsi

Pascabencana tanah longsor yang menewaskan satu keluarga di kompleks Tiwuberu B Kelurahan Rewarangga Selatan, Jumat (7/6/) pagi, pemerintah mengimbau warga di lokasi bencana agar pindah sementara ke rumah keluarga.

Camat Ende Timur, Fidelis Bofa kepada wartawan di rumah duka jalan WZ Johannes, Rewarangga Selatan mengatakan, melalui Lurah Rewarangga Selatan telah disampaikan kepada warga sekitar untuk sementara meninggalkan lokasi tersebut.

"Tadi ibu Lurah Rewarangga Selatan, Nani Toro sudah sampaikan kepada warga sekitar agar pindah dulu ke rumah keluarga yang aman atau jauh dari lokasi itu," kata Fidelis.

Dikatakan, kondisi di lokasi bencana masih rawan untuk ditinggal. Karena terlihat beberapa rumah dalam kondisi terancam. Satu rumah paling dekat dan penghuninya sudah pindah sementara ke rumah keluarga.

"Kita lihat sebelah atas itu sangat terancam, maka sebaiknya penghuni rumah itu pindah dulu ke rumah keluarga. Kita hindari hal yang tidak diinginkan bersama," katanya.

Pascabencana longsoran yang menelan Sementara terkait pemakaman keempat korban dijadwalkan, Sabtu (8/6) di pekuburan Katolik Paroki Mautapaga Ende.

Kepastian pemakaman setelah pemerintah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban di rumah duka.

Hadir dari unsur pemerintah, Plt Kepala BPBD Ende, Yulius Riwu, Camat Ende Timur, Fidelis Bofa, Lurah Rewarangga Selatan, Nani Toro dan Tagana dari Dinas Sosial Ende.

Plt Kepala BPBD Ende, Yulius Riwu saat ditemui di rumah duka menjelaskan, saat dilakukan koordinasi bersama keluarga korban, mereka telah bersepakat pemakaman keempat korban dilakukan oleh Pemkab Ende melalui BPBD dan tim Tagana Dinas Sosial.

"Keluarga sudah sepakat dan menyerahkan pemakaman akan dilakukan oleh pemerintah," katanya.

Pascabencana longsor yang menelan empat korban jiwa dalam satu keluarga, Jumat (7/6), beberapa warga Ende yang ikut mengantar korban ke ruang jenazah RSUD Ende tergerak untuk membantu keluarga korban dengan sukarela.

Nampak mereka mengumpulkan donasi dari warga yang ada di rumah sakit saat mengantar jenazah. Bantuan yang diberikan secara sukarela tersebut untuk membantu acara pemakaman.

"Kita prihatin dan tergerak untuk bantu. Kita doakan mereka diterima di surga," kata salah seorang warga. (kr4/ays)

  • Bagikan

Exit mobile version