Waspada, Cacingan dapat Sebabkan Stunting

  • Bagikan
IST EDUKASI. Anak-anak SD Inpres Kualin ketika diedukasi tentang PHBS oleh Tim Pengabdian pada Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Undana, Kamis (6/6)

Tim Pengabdian pada Masyarakat Undana Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Edukasi PHBS

Cacingan adalah kondisi yang sering dialami oleh anak-anak usia sekolah. Cacingan juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

CACINGAN adalah kondisi di mana tubuh terinfeksi oleh cacing. Bahkan, parasit ini dapat bersarang di saluran pencernaan, paru-paru atau organ tubuh lainnya.

Terdapat beberapa jenis cacing yang dapat menyebabkan infeksi. Seperti cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk dan cacing pita.

Cacingan juga dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu kesehatan dan perkembangan anak. Seperti kurang nafsu makan, lesu, perut buncit dan bahkan keluarnya cacing dari mulut atau dubur.

Cacing pada anak dapat menular akibat makanan yang tidak higienis, buang air besar (BAB) sembarangan dan bermain di tanah yang terkontaminasi telur cacing.

Karena itu, penting sekali untuk mengedukasi anak-anak agar bisa terhindar dari cacingan. Sebab, cacingan berdampak buruk pada pertumbuhan anak-anak.

Tim Pengabdian pada Masyarakat Universitas Nusa Cendana (Undana) Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan yang dipimpin dr. Ika Febianti Buntoro, M.Sc, selaku Koordinator Program Studi Profesi Dokter memberikan edukasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pencegahan kecacingan pada anak usia sekolah sebagai upaya awal mencegah generasi stunting.

Sasaran kegiatan ini yakni pada anak-anak Sekolah Dasar Inpres (SDI) Kecamatan Kualin, Kabupaten TTS, Kamis (6/6). Jarak tempuh 4 jam dari Kota Kupang menuju lokasi. Akses infrastruktur jalan juga sangat mendukung.

dr. Ika sapaan akrabnya itu tidak sendiri dalam kegiatan tersebut. Ia bersama anggota tim lainnya yaitu Dr. dr. Nicholas Edwin Handoyo, M. Med., Muntasir, S.Si, Apt. M.Si., Rr. Listyawati Nurina, S. Si, M. Sc, Apt., dr. S.M.J. Koamesah Bobby, MMR, MMPK, FISCM, FISPH., dan Conrad L. H. Folamauk, SKM. M.Sc.

Rombongan Tim pengabdian disambut hangat oleh Kepala SDI Kualin, Danial Tualaka beserta jajaran guru dan siswa-siswi.

Sekira 50 orang siswa-siswi ikut dalam kegiatan edukasi PHBS ini. Mulai dari peningkatan pengetahuan terhadap anak-anak Sekolah Dasar pentingnya mencegah cacingan agar tidak berdampak pada stunting.

"Kami memberikan semacam pelatihan kecil kepada anak-anak tentang cara pencegahannya," ujar dr. Ika dalam kesempatan bersama media ini, Jumat (7/6).

Dikatakan, cacingan bisa berdampak sampai pada stunting.

"Kita mengingatkan anak-anak untuk rajin cuci tangan," ujarnya.

Cuci tangan itu baik dilakukan sebelum makan, setelah buang kecil dan buang air besar.

Ada juga pelatihan bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar. Satu-satu anak diajarkan.

"Kita langsung tes agar anak-anak tahu cara cuci tangan dengan baik dan benar," ungkapnya.

Anak-anak juga mendapatkan buku saku tentang cuci tangan sehingga mereka bisa membacanya. Hanya 10 halaman dan ditulis dengan bahasa yang sangat dimengerti oleh anak-anak.

Selain itu, juga diberikan tempat cuci tangan yang bisa dipakai di semua kelas.Tujuannya agar anak-anak sering cuci tangan.

"Kita juga berikan poster-poster yang memberikan edukasi kepada anak-anak," ujarnya.

Edukasi kepada anak-anak sangat penting. Stunting itu dampaknya tidak hanya bertubuh pendek tapi juga berefek pada kecerdasan anak.

" Kalau kecerdasan anak tidak baik maka berdampak pada daya saing bangsa," kata dr. Ika.

Indonesia Maju ini, SDM anak-anak harus baik sehingga punya daya saing global.
Bagaimana anak-anak bisa memiliki daya saing global? Harus mempunyai tubuh yang sehat dan memiliki kecerdasan.

"Kalau tingkat stunting tinggi, maka kecerdasan mereka juga rendah," ujarnya.

Bagaimana mencegah stunting, pihaknya melalui intervensi knowledge atau Ilmu pengetahuan untuk anak-anak.

Terkait cacingan itu, dr. Ika sebut dari pihak Puskesmas sudah berikan. Namun, mengenai cuci tangan yang baik dan benar itu tidak semua anak-anak memahami.

Memang, anak-anak tahu cuci tangan tapi bagaimana mencuci tangan dengan benar itu yang anak-anak belum memahami secara baik. Karena itu, kehadiran Tim Pengabdian memberikan edukasi dan PHBS kepada anak-anak.

"Stunting itu kita harus tangani secara holistik, komprehensif," ujarnya.

Stunting juga diakibatkan karena infeksi kronis. Infeksi kronis itu salah satunya adalah cacingan.

"Kalau cacingan itu pertumbuhan anak juga terhambat dan napsu makannya berkurang," jelasnya.

Jika anak cacingan maka makanan yang masuk ke dalam tubuh juga tidak akan baik sehingga pertumbuhan anak akan terhambat dan nafsu makannya pun berkurang.

Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah anak-anak Sekolah Dasar kelas III sampai kelas V.

"Kami berikan edukasi supaya mereka punya kebiasaan cuci tangan dengan benar," ungkapnya.

Selain memberikan edukasi, juga melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Kemudian juga diberikan obat cacing kepada anak-anak. (gat)

  • Bagikan

Exit mobile version