LKP Vania Salon Kupang Latih 30 Peserta Jadi Wirausahawan Tangguh

  • Bagikan
BERSAMA. Pimpinan LKP Vania Salon didampingi tamu undangan pose Bersama peserta pelatihan keterampilan tata rias pengantin di LKP Vania Salon Kupang, Selasa (10/6). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan Tata Rias Pengantin di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Vania Salon Kupang, Senin (10/6).

Hal ini merupakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2024 dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). " Durasi waktu 250 jam pembelajaran atau 42 hari," jelas Pimpinan LKP Vania Salon, Oma K. T. E. Tuwan saat pembukaan kegiatan kursus tersebut. Pelatihan akan berlangsung hingga awal Agustus 2024.

Menurut Oma Tuwan, kegiatan pelatihan berpusat di LKP Vania Salon, Stadion Merdeka Lantai 2, Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. "LKP Vania Salon sebagai perpanjangan tangan Kemendikbudristek untuk memberikan pelatihan kepada peserta didik," ungkapnya.

Setelah pelatihan selama 42 hari, kata Oma, akan dibentuk kelompok usaha di bidang tata rias pengantin. Peserta didik yang masuk anggota kelompok usaha itu adalah peserta didik yang telah dinyatakan lulus dan mampu bersaing di dunia usaha tata rias pengantin. "Kalau yang belum, kami di sini (LKP Vania Salon, Red) siap membimbing sampai bisa (mahir)," ujarnya.

Oma mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan selama satu tahun, dimulai awal Agustus 2024 sampai Agustus 2025. "Kami mendidik untuk menjadi wirausaha mandiri di bidang tata rias pengantin," tandasnya.

Untuk diketahui, kegiatan pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Omi Benu, mewakili Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Nonformal) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa diketahui bersama bahwa Pemerintah memberikan program itu ada PKW dan PKK. "Yang sekarang adik-adik (peserta) ikut adalah PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha)," jelasnya.

Omi berharap, ketika awal memulai, peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 30 orang, maka diharapkan hingga selesai pelatihan nanti, pesertanya tetap 30 orang. "Nanti akan diberikan pelatihan keterampilan bagaimana merias, tapi juga diberikan pendidikan wirausaha oleh UMKM," ungkapnya.

Menurutnya, pendidikan wirausaha ini bertujuan membuka wawasan berpikir para peserta bagaimana nanti mempromosikan produk yang dihasilkannya. Bagi peserta yang sudah menerima pendidikan pelatihan ini dapat mengembangkan talenta. Jadi, tidak hanya membantu perekonomian keluarga. "PKW ini akan diberikan bantuan alat dan bahan yang dibagikan dalam kelompok-kelompok usaha," pungkasnya. (r1/aln)

  • Bagikan