Program Inovasi Kepsek STM Nenuk
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Santo melalui Kepala Sekolah (Kepsek) Yosef Nenuk, Pater Jack Soro Loe, SVD mengakui program Kartu Kelayakan Ujian yang diluncurkannya bagi siswa-siswi STM Nenuk berdampak positif.
Program kartu kelayakan ujian ini diperoleh siswa-siswi sebelum ujian semester ganjil atau genap khusus bagi siswa-siswi kelas X dan XI dan juga bagi kelas XII saat mereka mengikuti ujian akhir kemarin.
Kartu kelayakan ini dibagikan kepada para siswa-siswi sebelum mereka menerima kartu ujian untuk masuk dalam ruang ujian. "Tanpa kartu kelayakan siswa-siswi tidak diperkenankan masuk ruang ujian," ungkapnya, Selasa (11/6).
Dikatakannya, kebijakan ini sudah berlangsung hampir selama setahun dan program kartu kelayakan ujian ini terbukti telah berdampak positif bagi lembaga pendidikan STM Nenuk.
"Dampak dari kartu kelayakan ini, siswa-siswi STM Nenuk Kelas XII tahun ajaran 2023/2024 yang barusan tamat kemarin, keuangannya tuntas tanpa tunggakan," ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan ini adalah langkah yang tepat dan sangat strategis yang boleh dibilang sebagai senjata ampuh sehingga tunggakan keuangan sekolah yang selama ini membengkak tidak terjadi lagi.
"Dengan demikian, siswa-siswi yang tunggakannya nol (tidak ada) berhak menerima ijazahnya di sekolah," paparnya.
Lanjut dia, hal yang sama juga berlaku untuk kelas X dan XI dimana semua tunggakannya juga mencapai titik nol. Dengan demikian mereka boleh mengikuti ujian kenaikan kelas dengan leluasa tanpa beban.
Kebijakan Ini adalah hal baru yang diambil oleh Kepsek STM Nenuk, Pater Jack Soro Loe, SVD yang belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dampak yang sangat dirasakan dari kartu kelayakan ini diantaranya siswa-siswi lebih berdisiplin dalam membayar tunggakan keuangan sekolah.
Selain itu, tambah Kepsek STM Nenuk, program kartu layak ujian ini juga berdampak pada lembaga itu sendiri yakni lebih memudahkan dalam pengelolaan khususnya biaya-biaya yang harus ditanggung oleh lembaga dan semuanya menjadi lebih mudah dengan adanya kebijakan ini.
"Disiplin dalam selesaikan uang sekolah, tetapi juga siswa-siswi diajak untuk tidak boleh melakukan kenakalan-kenakalan apalagi pada hal-hal yang mengarah kepada kekerasan dan kriminalitas," pungkas Pater Jack. (cr6/thi/dek)