ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Jelang upacara akbar tahbisan Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden, SVD, Sabtu (8/6) lalu dilakukan rapat pembentukan panitia tahbisan uskup. Rapat bertempat di pendopo rumah Keuskupan Agung Ende.
Dalam rapat tersebut disepakati Pj Bupati Ende, Agustinus Gaja Ngasu sebagai ketua panitia tahbisan.
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (12/6), Agustinus Ngasu membenarkan dirinya ditunjuk sebagai ketua panitia tahbisan Uskup Keuskupan Agung Ende.
Dia menuturkan, dalam rapat pembentukan panitia tersebut hadir, Romo Administrator Keuskupan Agung Ende, RD Yosef Daslan Moang Kabu yang memimpin jalannya rapat. Selain itu, hadir juga para imam, biarawan-biarawati dan tokoh-tokoh awam.
"Kurang lebih 120 orang yang merupakan dewan konsultores, perwakilan para imam, biarawan-biarawati dan para tokoh awam," ujarnya.
Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan tahbisan Uskup Agung Ende terdiri atas empat bagian penting yakni penjemputan uskup baru, salve agung, misa pentahbisan uskup dan misa pontifikal.
Dipastikan, untuk tahbisan uskup berlangsung di Gereja Kristus Raja Katedral Ende yakni pada tanggal 22 Agustus 2024. Sehari sebelumnya menjelang tahbisan dilaksanakan salve agung yakni pada tanggal 21 Agustus 2024 di Gereja St Yoseph Onekore dan misa pontifikal di Gereja Kristus Raja Katedral Ende pada tanggal 23 Agustus.
"Untuk penjemputan uskup sendiri belum ada kepastian jadwal penjemputan di bandara Hasan Aroeboesman mengingat Yang Mulia Bapak Uskup terpilih, Mgr Paul Budi masih sedang menyelesaikan tugas sebagai Superior Jenderal Serikat Sabda Allah (SVD) di Roma,” katanya.
Perayaan ekaristi pentahbisan Uskup Agung Ende sebut dia, akan diadakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2024 di Gereja Katedral Ende pukul 09.00. Dalam rencana, misa pentahbisan akan dihadiri oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo selaku uskup pentahbis.
Selain itu, hadir juga Uskup Agung Jakarta, Ignasius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan Ketua Presidium KWI, Mgr Antonius Bunjamin, OSC serta sejumlah uskup dari 37 keuskupan di Indonesia. Turut hadir nantinya para provinsial SVD seluruh dunia, tokoh awam Katolik di Jakarta, tokoh Katolik Provinsi NTT, tokoh Katolik di Keuskupan Agung Ende dan perwakilan umat dari tiga kevikepan.
"Nanti kita undang perwakilan tokoh umat dari tiga kevikepan yakni dari Ende, Mbay dan Bajawa dan juga tentu saja undangan untuk keluarga Mgr dan rekan- rekannya," ujarnya.
Mengingat, gereja dengan kapasitas terbatas, maka bagian dalam Gereja Katedral hanya dikhususkan bagi para uskup, imam dan juga para biarawan-biarawati, namun dibatasi dan juga tokoh awam Katolik.
"Namun untuk biarawan-biarawati dibatasi satu ordo atau tarekat hanya dua orang," kata Agustinus.
Dijelaskan, panitia kini telah mulai melaksanakan persiapan kegiatan akbar. Masing-masing seksi lanjut dia, sudah mulai jalan. Termasuk persiapan akomodasi, transportasi dan teknis lainnya.
"Yang terpenting, panitia tidak menerima ucapan selamat berupa krans bunga. Ucapan selamat bisa dalam bentuk lain," kata dia.
Sebelumnya dalam rapat awal pembentukan panitia, Sabtu (8/6), Romo Administrator Keuskupan Agung Ende, RD Yoseph Daslan Moang Kabu menegaskan bahwa perayaan merupakan perayaan iman dan perayaan umat yang mesti dilaksanakan dengan spirit sinodalitas dan kolaborasi semua pihak.
Romo Daslan menggarisbawahi bahwa komposisi kepanitiaan terdiri atas para imam, biarawan-biarawati dan para tokoh awam Katolik dari tiga kevikepan yakni Ende, Mbay dan Bajawa. (kr4/ays/dek)