MUNCHEN,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Sudah dua kali Skotlandia bersua Jerman di turnamen mayor. Sekali di Piala Dunia 1986 dan sekali di ajang Euro 1992. Kedua tim juga sudah saling berhadapan selama 180 menit.
Tapi, dari dua duel tersebut, hanya satu pemain Skotlandia yang mampu menjebol gawang Die Mannschaft, julukan timnas Jerman. Tepatnya di menit ke-18 matchday ke-2 fase grup Piala Dunia 1986 pada 9 Juni 1986. Gol semata wayang Gordon Strachan itu terjadi saat Skotlandia keok 1-2 oleh Jerman.
Nah, 38 tahun kemudian, Strachan bakal menyaksikan timnas Skotlandia besutan Steve Clarke menantang Jerman pada matchday pertama Euro 2024 dini hari nanti WIB.
Berikut petikan wawancara Strachan dengan surat kabar Jerman Kicker. Skotlandia sering jadi batu sandungan negara-negara besar di Eropa. Bagaimana dengan peluang saat menghadapi Jerman?
Melawan Jerman sebagai tuan rumah Euro 2024, peluang (menang) kami mungkin hanya 10 sampai 20 persen. Golmu ke gawang Jerman (di Piala Dunia 1986) diawali dengan set pieces. Apakah taktik seperti itu masih berlaku saat ini?
Hasil laga tidak ditentukan dari sistem permainan. Biasanya karena kecemerlangan salah satu pemain, memanfaatkan kesalahan, atau situasi normal. Seperti baru-baru ini ketika gol dari tendangan sudut menentukan final Liga Champions.
Apakah bisa pemain-pemain Skotlandia menemukan situasi set pieces ketika ada di area pertahanan Jerman?
Kami orang Skotlandia akan memaksa lawan kami melakukan kesalahan. Kami selama ini dikenal mampu mencetak gol dari bola-bola mati. Kami tahu itu. Akan mengejutkan kalau kami memenangi laga dengan cara yang lain. Di antara sekian banyak pemain Jerman, siapa yang menurutmu bisa jadi pemain kunci?
Thomas Muller. Dia mencetak gol di kedua laga melawan timku (ketika melatih di timnas Skotlandia) saat kualifikasi Euro 2016. Dia punya segalanya. Mulai kecerdasan, motivasi, kerendahan hati, hingga teknik permainannya.
Lantas apa instruksi yang sudah kamu berikan kepada pemainmu untuk menutup ruang gerak Thomas Muller? Aku sering menunjukkan kepada pemainku bagaimana dia (Muller) mengoper bola.
Lalu bagaimana dia melakukan tekanan. Itu saja. Bukan hanya tentang mencetak gol. Namun, semua yang dia lakukan masuk akal. (ren/c9/ttg/jpg/rum/dek)