Bupati Sabu Raijua : Kerja Keras Pemda dan Semua Komponen

  • Bagikan
Buopati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N,Rihi Heke,M.SI

Sarai Terima Penghargaan TPID Kabupaten Berprestasi

PEMERINTAH Sabu Raijua meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebagai Kabupaten Berprestasi Terbaik Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk kawasan Indonesia Timur khususnya di Provinsi NTT, Provinsi Papua dan Provinsi Maluku Tahun 2024.

Penghargaan TPID Award tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara, Jum’at 14 Juni 2024.

Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si kepada Timor Expres mengatakan, penghargaan yang diterimanya di Istana Negara merupakan sebuah prestasi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua atas kerja semua pihak dalam mengatasi laju inflasi di daerahnya.

"Penghargaan ini adalah sebuah prestasi lagi bagi Pemda Sabu Raijua. Ini merupakan prestasi kolektif seluruh komponen masyarakat," ujar orang nomor satu di Kabupaten Sabu Raijua ini.

Menurut Rihi Heke, inflasi merupakan persoalan ekonomi yang sangat berhubungan dengan daya beli masyarakat sehingga tata kelolanya harus melibatkan banyak orang, walaupun leadernya ada pada pemerintah.

"Oleh karena itu apresiasi yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah merupakan penghargaan bagi seluruh masyarakat Sabu Raijua," lanjutnya memberi apresiasi kepada Pemerintah Pusat.

Ke depan, Bupati Sabu Raijua ini berharap agar semua tanpa kecuali perlu dan harus terlibat dalam penanganan inflasi secara kolaboratif atau bersifat "kompak dalam bekerja"

"Saya berterima kasih kepada semua komponen atau elemen masyarakat yang sudah berpartisipasi dalam hal ini terutama para pedagang. Ke depan, kerja-kerja kolaborasi dalam penanganan inflasi maupun yang lainnya tetap kita butuhkan untuk bersama-sama membangun Sabu Raijua yang lebih baik," katanya.

Presiden Republik Indonesia, Ir.H. Joko Widodo dalam acara tersebut mengatakan, bahwa tantangan inflasi kedepan tidak mudah.

“Dari sekjen PBB menyebutkan bahwa dunia menuju pada neraka iklim, suhu akan mencapai rekor tertinggi 5 tahun kedepan yang akan berpengaruh pada inflasi, oleh sebab itu dalam tiga bulan ini Kementerian Pertanian, Kementerian PU bekerjasama dengan TNI untuk secepatnya memasang dua puluh ribu pompa di daerah yang memiliki produksi utamanya beras,” paparnya.

Adapun Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia sampaikan beberapa poin berkaitan perkembangan dan prospek inflasi arah dan kebijakan pengendalian inflasi serta sinergi berkelanjutan untuk pengendalian inflasi.

“Trend inflasi Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir menurun dan terkendali rendah bahkan termasuk yang terendah di dunia pada saat ini, inflasi IHK bulan Mei Tahun 2024 sebesar 2,84%,” terangnya.

Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bersinergi erat dengan pemerintah pusat maupun daerah.

Pada kesempatan yang sama Airlangga Hartato selaku Menko Perekonomian menyebutkan terkendalinya inflasi ini mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi yang 5,11 lebih berkualitas dibandingkan dengan negara lain.

“Beberapa hal yang dilakukan stabilisasi harga untuk mengatasi kenaikan harga dalam jangka waktu pendek melalui penyaluran SPHP, bantuan pangan, gerakan pangan murah telah berhasil menaikan kenaikan harga terhadap harga pangan yang lebih tinggi, peningkatan produksi dengan penambahan alokasi pupuk subsidi maupun akses pembiayaan untuk sektor pertanian, penyaluran KUR untuk sektor pertanian sebesar 30 % serta memastikan kelancaran distribusi untuk 10 komoditas pangan strategis oleh badan pangan nasional dan optimalisasi tol laut untuk daerah tertinggal, terpencil dan terluar,”ungkapnya.

Acara tersebut dirangkai dengan pengumuman dan penyerahan TPID Award 2024 oleh Presiden Republik Indonesia.(*/yl)

  • Bagikan

Exit mobile version