Siapkan Generasi yang Bertakwa pada Allah SWT

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX KHOTBAH. Umat Islam sementara mendengar khotbah usai menunaikan ibadah Salat Idul Idha 1445 H di lapangan upacara Kantor Wali Kota Kupang, Senin (17/6). Caption EFRENDI NABEN/TIMEX SALAT IDUL ADHA. Ratusan umat muslim mengikuti salat Idul Adha di halaman parkir Lippo Plaza Kupang yang digelar Masjid Baiturrahman Perumnas, Senin (17/6)

Umat Islam Khusyuk Ikut Salat Idul Adha 1445 H

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Ratusan umat Islam menunaikan ibadah Salat Idul Adha 1445 H/2024 M di lapangan upacara Kantor Wali Kota Kupang, Senin (17/6). Ibadah salat ini dipimpin Imam Masjid Al Muttaqin Kota Kupang, H. Muhammad, MS. Ibadah Salat berlangsung dengan khusyuk.

Usai ibadah salat, dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan oleh Usdtad Syaiful Bahri. Pada kesempatan itu, Usdtad Syaiful Bahri mengatakan bahwa Nabi Ibrahim berserta keluarga merupakan insan yang teladan sepanjang zaman.

Dikatakan Usdtad Syaiful Bahri, Alquran menegaskan dalam Q.S. Al Mumtahanah ayat 4 yang artinya 'Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang bersama dia'.

"Dari kehidupan Nabi Ibrahim bersama keluarganya kita bisa membentuk, mempersiapkan generasi-generasi untuk mengamalkan dan untuk mengabadikan agama yang kita cintai ini," ungkapnya.

Artinya, semua harus menjari generasi-generasi hebat untuk mengantarkan umat beriman kepada Allah SWT. Orang tua, guru punya tanggung jawab besar untuk memperjuangkan perjuangan Nabi Ibrahim dalam mempersiapkan generasi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Menurut dia, ada tujuh ciri khas dari sosok Nabi Ibrahim yang patut sebagai orang tua, guru dan pengurus masjid serta pemerintah untuk mempersiapkan generasi-generasi emas dalam menyongsong kemajuan bangsa dan negara ini.

Hal pertama yang harus dilakukan yakni ketaatan tanpa syarat kepada Allah SWT. Artinya, harus ada generasi yang taat kepada Allah SWT.

Kedua, generasi yang memiliki keihklasan hanya semata-mata kepada Allah SWT, ketiga, generasi yang tawakal kepada Allah SWT. Keempat, generasi kritis dalam menerima kebenaran. Kelima, generasi yang antara pikiran dan apa yang dikerjakan sesuai dengan tuntutan Allah SWT. Dan keenam adalah generasi yang memiliki ilmu dan prestasi yang besar.

"Karena itu, harus persiapkan generasi dengan baik," ujarnya.

Selanjutnya, ketujuh, generasi yang berani mempertahankan resiko kebenaran. Poin penting adalah sebagai tugas orang tua dan guru untuk mempersiapkan generasi dengan tujuh karakter tersebut.

"Generasi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ungkapnya.

Sementara Abdul Ali Date, selaku Ketua Panitia Idul Adha Masjid Al Muttaqin Kota Kupang menjelaskan bahwa setelah selesai melaksanakan ibadah Salat Idul Idha, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Jumlah hewan kurban di Masjid Al Muttaqin sebanyak 25 ekor. Terdiri dari 12 ekor sapi dan 13 ekor kambing.

Jumlah 12 ekor sapi itu terdapat juga satu ekor yang merupakan bantuan dari Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy Funay serta dari BKKBN juga sama yakni satu ekor sapi. Sementara hewan kurban lainnya berasal dari jemaah.

"Kami bagikan daging kurban kepada yang berhak menerimanya," katanya.

Ditaksir, pembagian daging kurban ini sebanyak 700 kantong. Pemberian daging kurban tidak hanya kepada jemaah Masjid Al Muttaqin rapi juga ke umat beragama lain.

"Kami juga bagi daging kurban untuk saudara-saudara kita yang merupakan umat beragama lain yang tinggal sekitar Masjid Al Muttaqin," pungkasnya.

Allah Tidak Melihat Rupa, Tapi Hati dan Amal

SEMENTARA itu, salat Idul Fitri 1445 H juga digelar di halaman parkir Lippo Plaza Kupang. Salat Idul Fitri ini digelar oleh Masjid Baiturrahman Perumnas menjadi salah satu dari 11 lokasi yang ditetapkan Panitia Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kota Kupang. Lokasi ini dipilih untuk menampung jumlah jamaah yang cukup banyak.

Senin pagi (17/6), salat Idul Adha ini dimulai dan H. Muhammad Saidi bertindak sebagai imam dan Dr. Fadli Muin sebagai khatib. Kehadiran kedua tokoh agama ini juga memberikan suasana yang lebih khusyuk dan khidmat bagi para jamaah yang hadir.

Umat muslim mulai berdatangan ke lokasi salat Idul Adha sejak pukul 05.30 Wita dan segera membentuk shaf untuk salat. Tepat pukul 06.30 Wita, salat Idul Fitri dimulai dengan penuh kekhusyukan, menciptakan suasana religius di pagi kemarin.

Dalam khutbahnya, Dr. Fadli Muin menyampaikan pesan tentang pentingnya ibadah kurban. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya ketulusan dalam beribadah.

"Allah tidak melihat bentuk rupa atau tampilan kita, tapi melihat hati dan amal perbuatan kita," ujarnya.

Dr. Fadli juga menekankan bahwa ibadah kurban adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah yang harus dilakukan terus menerus. Ini menunjukkan bahwa ibadah kurban adalah bentuk ketaatan yang berkelanjutan.

"Melakukan kurban bersifat iman dinamis dan tidak pernah berhenti," katanya.

Selain itu, Dr. Fadli mengingatkan tentang contoh Rasulullah yang selalu melakukan kurban setiap tahun meskipun hidup dalam kesederhanaan.

"Rasulullah setiap tahun selalu menyembelih hewan kurban dan tidak pernah meninggalkannya," jelasnya.

Ia juga menyoroti kontradiksi antara kemampuan ekonomi dan pelaksanaan ibadah kurban. Ini menjadi refleksi bagi umat Muslim untuk memprioritaskan ibadah.

"Kadang kita mampu membeli mobil seharga ratusan juta tapi merasa berat untuk membeli hewan kurban," tegas Dr. Fadli.

Dr. Fadli mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huraira tentang ancaman bagi yang mampu berkurban namun tidak melaksanakannya.

"Barang siapa yang mempunyai kemampuan menyembelih hewan kurban tetapi tidak melaksanakannya, maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat-tempat sholat kami," kutipnya.

Lebih lanjut, Dr. Fadli menjelaskan bahwa pahala dari darah hewan kurban sangat besar. Ini menggambarkan betapa cepat dan besarnya pahala bagi yang berkurban.

"Darah hewan ini akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah," katanya.

Di akhir khotbahnya, Dr. Fadli mengajak seluruh jamaah untuk melaksanakan ibadah kurban dengan ikhlas dan sabar. Pesan ini menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah.

"Mari kita senantiasa melaksanakan ibadah kurban dengan hati yang ikhlas dan penuh kesabaran kepada Allah," ajaknya.

Khutbah tersebut ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan ridho Allah atas segala amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan dan pada hari raya Idul Adha ini. Salat Idul Adha di Lippo Plaza Kupang pun berakhir dengan khusyuk dan penuh makna bagi seluruh jamaah yang hadir. (r1/cr3/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version