KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Kota Kupang membuat terobosan baru dalam dunia pendidikan dengan meluncurkan Kantin Literasi. Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang, Drs. Ambo, M.Si, dan Anggota DPRD Terpilih, Yafet Yeferson Horo, disaksikan ratusan orang tua siswa.
Kantin Literasi di SMPN 6 Kota Kupang berbeda dengan kantin pada umumnya. Di sini, jual beli tidak menggunakan uang. Sebagai gantinya, siswa dapat menukarkan (barter) hasil karya mereka dengan barang-barang yang tersedia.
Inovasi yang diterapkan ini sebagai bentuk upaya mempertahankan dan meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah, Ariyandi Beny Mauko, S.Pd, M.Hum., menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memicu dan mendorong semangat belajar siswa melalui penghargaan terhadap kreativitas mereka.
"Anak-anak dengan keahlian membuat suatu karya bisa menukarkannya di kantin literasi. Hasil karya itu bisa mendapatkan alat tulis hingga makanan bergizi," jelasnya.
Menurut Mauko, berdasarkan asesmen nasional, literasi dan numerasi siswa di SMPN 6 Kota Kupang sudah baik dan mendapat lampu hijau dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan, peningkatan terus terjadi dari tahun ke tahun sehingga sekolah ini mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja dari Kemendikbud.
"Harus ada program inovatif karena pengembangan literasi dan numerasi di sekolah dengan cara biasa-biasa saja tentu akan berdampak pada minimnya keterlibatan siswa," ujar Mauko.
Disebutkan bahwa Kantin Literasi ini tidak hanya mendukung perkembangan literasi dan numerasi siswa, tetapi juga merupakan bagian dari gerakan sekolah sehat yang menjamin sajian makanan yang bergizi.
"Jika uangnya cair dan juknis mengijinkan, kami akan gunakan untuk pengembangan kantin literasi karena masih ada kekurangan bahan bacaan serta pangan lokal," kata Mauko.
Selain itu, pengembangan sumber daya guru juga menjadi fokus utama. Komunitas guru aktif setiap minggu agar memastikan setiap pembelajaran dapat dievaluasi.
“Kami saling bertukar informasi terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ke depan, akan ada program kiat literasi dengan melibatkan sejumlah pihak, salah satunya media massa, agar melatih guru cara menulis berita dan feature. Program ini bertujuan agar guru memiliki kemampuan dasar yang baik sehingga dapat membimbing siswa secara efektif,” bebernya.
Sekretaris Disdikbud Kota Kupang, Drs. Ambo, M.Si, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih terhadap terobosan ini sebab hal ini menjadi pertama di Kota Kupang.
"Kami sangat mengapresiasi karena setelah memahami maksud dan tujuan dari kantin literasi ini, kami melihat manfaat yang luar biasa. Terima kasih kepada kepala sekolah yang terus berpikir inovatif untuk pengembangan sekolah," katanya.
Disdikbud Kota Kupang berencana untuk melakukan koordinasi dan evaluasi terkait program inovatif ini. Jika hasilnya sesuai dengan harapan, maka program kantin literasi akan direplikasi di sekolah-sekolah lain.
"Jika ini berdampak positif, akan kami kembangkan. Kami berharap semua sekolah, terutama kepala sekolah, dapat terus berpikir inovatif untuk mengembangkan pendidikan di Kota Kupang," tambah Ambo.
Kantin Literasi di SMPN 6 Kota Kupang adalah contoh nyata bagaimana inovasi dalam pendidikan dapat membawa perubahan positif. Terobosan ini tidak hanya mendukung literasi dan numerasi siswa, tetapi juga menghargai karya dan kreativitas mereka.
“Harapannya, program ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berinovasi demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkasnya. (cr6/thi/dek)