51 PMI NTT Meninggal di Luar Negeri

  • Bagikan
IST JENAZAH. Pihak BP3MI NTT kembali menerima dua jenazah PMI di Kargo Bandara El Tari Kupang, Senin (17/6)

Sejak Januari Hingga Sekarang, Berangkat secara Nonprosedural

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT kembali menerima jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi NTT yang meninggal di luar negeri, Senin (17/6). Kedua jenazah PMI NTT ini meninggal di Malaysia.

"Kemarin (Senin, Red) kami terima dua jenazah PMI yang meninggal di Malaysia," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Selasa (18/6).

Dengan tambahan dua jenazah PMI itu, katanya, maka total keseluruhan jenazah PMI yang meninggal di luar negeri menjadi 51 orang. Ini adalah rekapan data sejak Januari sampai dengan tanggal 17 Juni 2024.

Kedua jenazah yang baru dipulangkan ke NTT itu yang pertama, jenazah atas nama Paulus Mau, 49, warga Weaituan, RT 21/04 Kelurahan Manuaman, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu.

Keberangkatan Paulus Mau ke Malaysia secara ilegal atau nonprosedural. Paulus Mau bekerja di Malaysia selama 10 bulan. Dia meninggal di Hospital Kajang Selangor, tanggal 13 Juni lalu.

Jenazah Paulus Mau tiba Kupang pada Senin (17/6) dengan Pesawat Garuda GA 448 pukul 12.45 Wita.

"Kami dari BP3MI NTT telah fasilitasi pemulangan jenasah Paulus Mau ke daerah asal dengan mobil Ambulance BP3MI NTT, " jelasnya.

Sementara yang kedua adalah jenazah PMI atas nama Agustinus Malu, 50, warga Desa Elu Loda, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat. Keberangkatan Agustinus Malu ke Malaysia juga secara ilegal atau nonprosedural.

Dia bekerja di Malaysia selama 24 tahun hingga akhirnya meninggal di Hospital Tengku Ampuan Afzan Pahang pada tanggal 31 Mei lalu. Jenazah Agustinus Malu tiba Kupang dengan Pesawat Garuda GA 448 Pukul 12.45 Wita, bersama dengan jenazah Paulus Mau.

BP3MI NTT juga telah memfasilitasi pemulangan lanjutan jenazah dari Kupang ke daerah asal Kabupaten Sumba Barat namun masih menunggu jadwal keberangkatan kapal.

"Jenazah saat ini dititipkan sementara di ruang IPJ RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang sambil menunggu jadwal keberangkatan kapal," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version