KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali menorehkan sejarah akademik. Sebanyak dua orang guru besar dikukuhkan pada Kamis (20/6). Seremonial pengukuhan ini berlangsung di Auditorium Graha Cendana Kupang dan dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi serta tamu undangan.
Rektor Undana, Prof. Drh. Max Sanam mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Gemini Ermiani M. Malelak, M.Agr. St dan Prof. Dr. Drs. Petrus Ly, M.Si. Kedua orang guru besar ini diangkat menjadi profesor dalam bidang ilmu yang berbeda. Ini merupakan tonggak penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Undana.
Dalam pidatonya, Prof. drh. Max Sanam mengatakan, acara pengukuhan ini merupakan tradisi akademik yang harus dipenuhi oleh seorang dosen yang telah memperoleh Surat Keputusan pengangkatannya sebagai guru besar atau profesor.
Ini (pengukuhan) adalah bentuk pertanggungjawaban ilmiah seorang profesor yang telah mendalami bidang ilmu tertentu. Prof. Gemini Malelak dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu teknologi pengelolaan hasil ternak pada Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan.
"Prof. Gemini mengungkapkan hasil pemikirannya tentang bagaimana meningkatkan kualitas dan keamanan daging sei yang menjadi produk unggulan dari Nusa Tenggara Timur," ujar Prof. Max Sanam.
Selain Prof. Gemini, Prof. Petrus Ly juga diangkat sebagai guru besar dalam bidang ilmu teknologi media pembelajaran pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
"Prof. Petrus membuka wawasan kita tentang teknologi pembelajaran yang dinamis dan berfokus pada penyesuaian dengan gaya dan kebutuhan belajar siswa," kata Prof. Max Sanam.
Prof. Max Sanam menambahkan, pengukuhan dan penerimaan jabatan profesor bertujuan agar masyarakat akademik dan luas dapat mengetahui kompetensi dan kepakaran profesor tersebut melalui kristalisasi pemikiran yang ilmiah sesuai disiplin ilmu yang ditekuninya. Lebih lanjut, Prof. Max Sanam menyoroti isu-isu yang diangkat oleh Prof. Gemini dalam penelitiannya.
"Prof. Gemini meneliti tentang penggunaan bahan-bahan alami untuk mengurangi dosis bahan pengawet dalam daging, yang penting untuk kesehatan konsumen. Temuan ini sangat inovatif dan bermanfaat," jelasnya.
Di sisi lain, Prof. Petrus menekankan pentingnya teknologi dalam pendidikan. Teknologi pembelajaran tidak hanya tentang alat, tetapi juga sistem yang harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Teknologi yang baik dan diterapkan dengan benar akan meningkatkan kualitas pendidikan.
Prof. Max Sanam juga mengingatkan pentingnya peran guru dalam pendidikan.
"Sehebat apapun teknologi, ia tidak bisa menggantikan peran guru dalam memberikan inspirasi, etika, dan nilai-nilai kehidupan. Teknologi hanya alat bantu, sementara guru adalah sosok yang menginspirasi dan membimbing siswa," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Max Sanam juga menyampaikan data terkini mengenai jumlah guru besar di Undana.
"Dengan pengukuhan dua guru besar ini, Undana telah memiliki 55 guru besar sejak berdirinya. Namun, saat ini yang aktif hanya 32 orang," ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Undana dalam mencapai jumlah ideal guru besar.
"Idealnya, perguruan tinggi harus memiliki 10-15% dari total dosennya sebagai guru besar. Saat ini, kita baru mencapai 3% dari total 1.000 dosen. Ini adalah PR besar bagi kita semua," tambah Prof. Max Sanam.
Prof. Max Sanam menegaskan, reputasi universitas tidak hanya ditentukan oleh gedung yang megah, tetapi oleh jumlah dan kualitas guru besar.
"Guru besar adalah lokomotif penelitian dan pemikiran inovatif yang membuat universitas diakui reputasinya di tingkat nasional dan internasional," katanya.
Mengakhiri pidatonya, Prof. Max Sanam mengutip pandangan Bruce McFarland dari Cambridge University tentang peran profesor.
"Profesor harus menjadi role model, mentor, advokat, guardian, penemu, dan ambassador. Lima nilai ini harus kita pegang teguh demi martabat kita sebagai guru besar," tegasnya.
Prof. Max Sanam pun mengucapkan selamat kepada kedua guru besar yang baru dikukuhkan.
"Selamat kepada Prof. Gemini Malelak dan Prof. Petrus Ly. Kami bangga dengan prestasi Anda dan berharap Anda terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat," pungkasnya. (cr3/gat/dek)