KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Film tentang tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lafran Pane bakal tayang di bioskop. Film 'Saya Lillahi Ta'ala untuk Indonesia’ ini ditayangkan bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Produser Eksekutif Film, Arief Rosyid ketika dikonfirmasi membenarkan hal itu.
"Insyaallah 20 Juni kita adakan nonton (Film LAFRAN 'Saya Lillahi Ta'ala untuk Indonesia') di 146 titik," kata Arief Rosyid.
Mantan Ketua PB HMI itu mengaku sudah dilakukan rapat koordinasi dengan MN KAHMI, MW KAHMI dan MD KAHMI. Diharapkan semua proses akan berjalan lancar pada Kamis waktu setempat. Arief Rosyid meminta doa dan dukungan acara itu.
Agenda akbar itu, kata dia, bakal dihadiri Presiden Joko Widodo, Kapolri, dan Mendagri. Arief Rosyid mengaku nonton bareng itu bakal bekerja sama juga dengan jajaran Polda maupun Polres dan Penjabat Kepala Daerah yang ada.
"Insyaallah semua lancar. Kita doakan bisa tembus 1 juta penonton sehingga film LAFRAN ini bisa masuk box office," katanya.
Film itu, kata dia, berisi cerita Lafran Pane. Baginya keteladanan dan kegigihan serta kesederhanaan dari Lafran Pane penting untuk ditonton semua masyarakat. Lafran Pane bisa menjadi inspirasi bagi kehidupan bermasyarakat.
"Yang lain tentang komitmen keislaman dan keindonesiaan sudah tidak boleh lagi ada benturan atau sudah tidak boleh lagi menjadi pertentangan karena keislaman dan keindonesiaan adalah satu nafas dalam NKRI," ujar Arief Rosyid.
Arief Rosyid mengajak para kader dan alumni HMI maupun masyarakat di Kupang dan sekitarnya agar bisa menyaksikan tayangan film LAFRAN "Saya Lillahi Ta'ala untuk Indonesia" di bioskop Lippo Plaza Kupang.
Komitmen dari Lafran Pane, berkontribusi memastikan keumatan dan keindonesiaan adalah landasan yang perlu diteguhkan dalam aktivitas kehidupan.
Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) NTT, Farhan Syuhada menyebut lokasi penayangan di Cinepolis Lippo Plaza Kupang.
"Pukul 14.55 Wita, 17.05 Wita, dan 19.15 Wita," ujarnya, Rabu (19/6).
KAHMI NTT mengajak para kader atau alumni HMI di Kupang agar ikut menyaksikan film dari perjuangan Lafran Pane tentang gagasannya untuk keislaman dan keindonesiaan. Jejak Lafran Pane yang juga Pahlawan Nasional itu tersaji lewat film yang digarap sejak beberapa tahun belakangan ini.
Perjuangan Lafran mendirikan organisasi HMI diwarnai menguatnya perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan setelah Indonesia Merdeka.
Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan. Organisasi mahasiswa (Islam) bisa menjadi wadah perjuangan bagi tegaknya bangsa dan umat.
Lafran Pane merupakan adik dari sastrawan pejuang, Sanusi dan Armijn Pane. Sanusi dan Armijn Pane menjadi inspirasi perjuangan Lafran kecil sebelum ia pindah ke Jakarta, selanjutnya pindah ke Yogyakarta.
Pemikiran tentang organisasi mahasiswa yang independen, tidak berafiliasi pada partai politik hingga kesadaran akan pentingnya keumatan sekaligus ke-Indonesia-an, membentuk garis perjuangannya bersama teman-temannya.
HMI yang berdiri pada 5 Februari 1947, pada akhirnya menjadi organisasi kampus terbesar hingga saat ini. Termasuk dalam melahirkan tokoh-tokoh pemimpin Indonesia masa kini seperti Akbar Tanjung hingga mantan Wapres Jusuf Kalla.
Film Lafran disutradarai Faozan Rizal, diperankan pemain-pemain seperti Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, Farandika ini diproduksi sejak enam tahun lalu. (cr6/gat/dek)