Guru yang Jadi CEO dan Menteri

  • Bagikan
MUHAMMAD ALI/JAWA POS MELAYAT. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa melayat almarhum Tanri Abeng, Minggu (23/6) di Simpruk Golf XIII Senayan Jakarta.

Tanri Abeng Berpulang

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Mantan Menteri Pendayagunaan BUMN 1998-1999 Tanri Abeng tutup usia di RS Medistra Jakarta pukul 02.39 WIB, Minggu (23/6). Wafatnya tokoh berjuluk Manager 1 Miliar itu meninggalkan sejumlah kenangan bagi kolega dan keluarga. Di kenal sebagai sosok pekerja keras sejak belia hingga akhir hayat, di usia 82 tahun.

"Beliau teman saya sejak SMA, meski beda jurusan. Kemudian saat kuliah, sama-sama jurusan ekonomi," kenang Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang hadir di rumah duka di jalan Simprug Golf XIII, Jakarta Selatan kemarin pagi.

JK mengenal Tanri Abeng sebagai sosok yang punya kelebihan dalam manajemen waktu sejak muda. Itu membuat Tanri Abeng bisa mengatur waktu meski kegiatannya begitu sibuk.

Keuletan Tanri itu membuat JK, sapaannya akrabnya tak kaget ketiga melihat karier karibnya begitu moncer. Seperti saat Tanri Abeng bekerja di luar dan menjadi CEO untuk perusahaan internasional. JK melihat peranan Tanri Abeng dalam membangun BUMN juga menjadi yang bisa diteladani. Dulu sebelum digabung, BUMN terpecah di beberapa kementerian.

"Dan saat beliau menjadi menteri, kekuatan BUMN bisa disatukan sehingga punya kekuatan nasional," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (BTP) juga tampak hadir di rumah duka.

"Saya memanggil beliau itu Om. Karena beliau masih kerabat dengan ayah angkat saya," katanya.

BTP mengenang Tanri sebagai senior yang mampu mengayomi. Itu dibuktikan saat BTP menjadi Komisaris Utama PT Pertamina. Di mana, jabatan itu, sebelumnya diduduki oleh Tanri Abeng.

"Saya sering telepon malam dengan beliau," katanya.

BTP juga mengungkapkan rasa kagumnya ketika dia diberi buku "Indoensia Inc" karya Tanri Abeng sendiri.

Menurutnya, itu buku paling bagus untuk melihat bagaimana membangun sebuah perusahaan, utamanya BUMN.

Selain JK dan BTP, puluhan tokoh juga hadir ke rumah duka, kemarin. Di antaranya, Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad dan Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Putera sulung almarhum, Emil Abeng mengingat nasihat yang disampaikan sang ayah. Salah satunya untuk tetap bekerja keras dalam hidup dan harus mempunyai pegangan penting.

"Banyak teman, tidak ada musuh," kenangnya.

Sang ayah juga mewariskan semangat kepada keluarga agar tak pernah takut dengan mimpi. Seperti yang dibuktikan sendiri oleh ayahnya, pemuda asal Pulau Selayar, 7 Maret 1942 yang mampu sukses.

Emil mengaku, keluarga sempat mendapat tawaran agar Tanri Abeng dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Namun, keluarga sepakat untuk memusarakan Tanri di permakaman keluarga, di kawasan kampung Tanri Abeng University. Kampus yang dibangun sang ayah pada 2011 lalu, yang sejak kecil bercita-cita ingin menjadi guru. (elo/wan/jpg/ays/dek)

  • Bagikan