Hasil Tes Laboratorium, Negatif Virus Rabies

  • Bagikan
drg. Retnowati

Kasus Warga Meninggal di Naikolan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dugaan meninggalnya warga Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang beberapa waktu lalu yang diduga akibat terinfensi virus rabies akhirnya terbantahkan. Ini setelah Dinas Kesehatan Kota Kupang mendapatkan hasil tes laboratorium sesuai sampel yang sudah dikirimkan beberapa waktu lalu.

Sampel warga Kelurahan Naikolan yang meninggal dunia yang dicurigai karena terinfeksi virus rabies. Sampel yang dikirimkan ke laboratorium kesehatan milik Kementerian Kesehatan RI di Surabaya telah diterima dan hasilnya negatif atau tidak terbukti terinfeksi rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati menegaskan hal ini saat diwawancarai, Jumat (21/6). drg. Retnowati menyebutkan, kasus tersebut sudah dikategorikan melewati masa inkubasi, yang biasanya 14 hari tetapi pada kasus ini, sudah sampai dua bulan lamanya.

"Jadi, dapat dikatakan bahwa kasus tersebut bukan karena terinfeksi rabies. Memang kalau menurut dokter spesialis yang merawat pasien sebelumnya mengatakan kasus itu cenderung ke arah rabies. Maka untuk memastikan hal itu, kita akhirnya melakukan pemeriksaan darah dan kita kirimkan sampelnya ke laboratorium di Surabaya," ungkapnya.

Dia menjelaskan, hasil laboratorium tersebut sudah keluar pada tanggal 7 Juni kemarin dan hasilnya dinyatakan negatif untuk pemeriksaan virus rabies.

drg. Retnowati pun mengharapkan agar selalu adanya kerja sama lintas sektor, karena untuk penanganan kondisi ini perlu adanya dukungan dari semua pihak.

"Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kota Kupang selalu berkoordinasi sehingga apabila ada anjing yang memiliki gejala rabies, begitu juga jika ada kasus gigitan anjing maka langsung ditangani sembari terus melaksanakan vaksinasi," jelasnya.

Dia melanjutkan, Dinas Pertanian pun terus aktif melakukan vaksinasi. Sementara Dinas Kesehatan juga terus memberikan vaksinasi. Sehingga, diharapkan agar masyarakat yang digigit anjing segera dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat untuk divaksin.

"Kalau untuk ketersediaan vaksin sendiri, sampai sekarang masih ada. Sehingga diharapkan agar upaya pencegahan lebih gencar dilakukan sehingga jangan sampai kasusnya meledak dan semua anjing juga harus divaksin," jelasnya.

Dia juga meminta agar masyarakat yang memiliki hewan peliharaan anjing agar dikandangkan atau diikat, agar tidak membahayakan diri sendiri, keluarga dan orang lain di sekitar. (thi/gat/dek)

  • Bagikan