Diduga Stres Akibat Penyakit yang Dideritanya
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Warga jalan Venus IV, RT 11/RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang digegerkan dengan penemuan jenazah di dalam toilet dengan posisi gantung diri sekitar pukul 20.00 Wita, Sabtu (22/6).
Jenazah yang diidentifikasi atas nama Nesy A.Y. Talan, 28, asal Timor Tengah Selatan (TTS) itu ditemukan ayahnya, Yusak Talan, 59, dan adiknya, Sony Talan, 21.
Kapolsek Kota Lama, AKP Jimmy Oktovianus Noke yang dikonfirmasi, Minggu (23/6) membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 20.54 Wita bahwa telah terjadi kasus gantung diri dan langsung dipastikan anggota dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
“Benar, tadi malam (Sabtu malam, Red) kami menerima laporan dan sudah turun TKP dan melakukan tindakan kepolisian dengan mengamankan TKP, olah TKP,” katanya.
Menurut keterangan keluarga bahwa korban selama ini dalam kondisi sakit. Saat ini, ibu korban juga dalam kondisi sakit dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sehingga, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena stres dengan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.
“Keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan jalan hidup almarhum. Sehingga mereka tidak menuntut atau mencari tahu lebih jauh tentang kematian korban dibuktikan dengan surat pernyataan penolakan autopsi dan tidak melanjutkan ke proses hukum,” ungkap AKP Jimmy Noke.
Saksi Yusak Talan mengaku baru tiba bersama adik korban dari rumah sakit karena ibu korban dalam kondisi sakit. Setibanya di rumah, ia langsung masuk ke kamar korban namun tidak melihat korban. Merasa penasaran, kemudian mereka mencoba mengecek ke toilet.
“Kita sampe, kamarnya tertutup. Jadi, saya buka dan mencari tapi tidak ada. Saya coba masuk kedalam kamar mandi (toilet) yang berada di dalam kamar korban dan melihat korban posisi tergantung di pintu kamar mandi dengan seutas tali nilon warna biru,” katanya.
Melihat anaknya tergantung, dirinya berteriak meminta tolong dan meminta adik korban untuk membawa pisau dengan tujuan memotong tali. Adik korban yang mendengar teriakan itu langsung datang dan memotong tali.
“Saya langsung peluk korban dan minta agar talinya dipotong lalu diturunkan dan dibaringkan di lantai,” jelasnya.
Senada juga disampaikan saksi Sony Talan. Ia mengaku selama ini kakaknya itu mengalami sakit hernia dan batu ginjal serta mengalami depresi. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata.
“Dia memang sakit tapi dia bisa jalan-jalan. Karena mama dioperasi pukul 18.00 di rumah sakit, jadi kami semua ke sana. Pulang kembali dia sudah gantung diri,” ujarnya.
Menurut Sony, korban baru beberapa hari di Kupang. Selama ini korban berada di Soe, TTS. Kamar yang ditempatinya itu merupakan kamar adiknya yang sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Kupang.
“Jenazah korban akan dibawa ke Soe untuk dimakamkan,” pungkasnya. (cr6/gat/dek)