SURABAYA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT Bank Maspion Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit tinggi. Setelah mencetak growth 50 persen tahun lalu, emiten dengan kode BMAS itu menargetkan kenaikan 40 persen pada 2024. Tujuannya, mencapai sasaran menjadi bank terbesar di Jawa Timur pada 2027.
Direktur Bisnis Bank Maspion Theresia Endah Winarni menyatakan, tahun lalu perseroan membukukan kenaikan kredit 50,38 persen secara year-on-year (YoY). Dari Rp 8,8 triliun pada 2022 menjadi Rp 13,2 triliun tahun lalu. Padahal, total pertumbuhan nasional hanya 10,37 persen pada 2023.
Setelah right issue, kami sudah masuk KBMI (kelompok bank modal inti) II. Sebanyak 50 persen dana tersebut digunakan untuk loan (kredit), jelasnya dalam public expose di Surabaya akhir pekan lalu.
Seusai akuisisi, BMAS menggunakan strategi induk terbaru, Kasikornbank. Yakni, menggenjot kinerja kredit. Pada 2021, rasio loan to deposit ratio (LDR) tercatat 68,58 persen. LDR 2023 mencapai 120,08 persen. "Kredit yang disalurkan sudah melebihi DPK yang dikelola sehingga menggunakan dana dengan suntikan right issue," ujarnya.
Tahun ini perseroan mengincar penyaluran kredit naik 40 persen. Untuk bisa menjangkau angka itu, BMAS berfokus meningkatkan kredit produktif. Terutama di segmen komersial dan korporasi.
Tapi, kami tidak meninggalkan UMKM yang selama ini menjadi fondasi Bank Maspion.
"Kami masih mematuhi rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) yang ditetapkan Bank Indonesia," tegas Direktur Kredit dan Risiko Bank Maspion Ivan Adrian Sumampouw. (bil/c14/dio/thi/dek)