KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menugaskan Yohanis Fransiskus Lema untuk bertarung di pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur NTT.
Sesuai informasi yang diterima Timor Express, Selasa (25/6) malam dari sumber terpercaya, Ansy Lema yang juga anggota Komisi IV DPR RI menerima surat tugas tunggal.
“DPP hanya mengeluarkan surat tugas kepada Ansy Lema untuk bertarung di pilkada gubernur,” ungkap sumber.
Dikatakan, surat tugas tersebut diberikan kepada Ansy dan selanjutnya akan berkomunikasi dengan partai politik lainnya untuk berkoalisi.
Sementara, Ketua DPD PDIP NTT, Emelia Nomleni yang dikonfirmasi terkait informasi tersebut enggan berkomentar. Ia menyarankan agar langsung konfirmasi kepada Ketua Bappilu DPD PDIP NTT, Cendana Abubakar.
PAN NTT Dukung Melki Laka Lena?
Dinamika politik menjelang pengusung pasangan calon gubernur NTT periode 2024-2029 terus bergulir. Partai politik (parpol) di daerah telah memberikan rekomendasi kepada para bakal calon untuk mencari partai koalisi. Selain itu pimpinan parpol juga terus membangun komunikasi guna mencari jagoan mereka.
Seperti halnya Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi NTT.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Yohan, PAN NTT terus melakukan pendekatan dengan pimpinan politik lainnya tanpa mengabaikan mekanisme partai.
DPW PAN NTT menggelar rapat pimpinan wilayah (rapimwil) untuk mendengar masukan dan hasil komunikasi pengurus usai memberikan rekomendasi kepada para balon kepala daerah.
Hasil rapimwil ini kemudian akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diputuskan sesuai kewenangannya.
Ahmad Yohan yang juga anggota DPR RI itu ketika disinggung terkait isu dukungan kepada Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena yang tengah beredar, menyebut hingga saat ini pihaknya belum menjatuhkan dukungan kepada bakal calon manapun.
“Kerja sama yang paling nyata dan sering dilakukan itu bersama Melki Laka Lena. Ada juga ibu Emi Nomleni di beberapa kesempatan. Selain itu sejumlah parpol juga masih dilakukan komunikasi,” ungkapnya di kantor DPW PAN NTT, Selasa (25/6).
Selain figur, pihaknya juga tengah menjalin komunikasi baik dengan sejumlah partai, namun belum mengarah kepada keputusan mengusung siapa karena itu merupakan kewenangan DPP.
"Meski belum ada kepastian siapa yang diusung tetapi dalam setiap kesempatan dia mengajak semua partai agar bersaing secara sehat. Jangan menjelek-jelekan dan melakukan kampanye gelap atau black campaign,” imbuhnya.
"Kita tidak ingin mencederai atau mencekal kader-kader terbaik yang ingin membangun NTT," tambahnya.
Disinggung mengenai kualitas KIM di daerah, Ahmad Yohan mengaku tidak menutup kemungkinan koalisi KIM berlanjut ke daerah, namun ia menyadari bahwa dinamika di daerah tidak sama seperti di tingkat nasional.
"Kalau bisa dibangun, kita bangun tapi kalau tidak bisa kita tidak paksakan karena dinamika politik di masing-masing kabupaten/kota berbeda," katanya.
"Semuanya tergantung kedekatan dan komunikasi yang dibangun. Semuanya kita tetap mendengar masukan dari kepengurusan di daerah," tambahnya.
Sedangkan untuk koalisi di tingkat provinsi sejauh ini masih berkomunikasi dengan semua pimpinan parpol dengan harapan mengusung kader terbaik untuk membangun NTT yang lebih baik lagi. (cr6/ays/dek)